Dipengaruhi Rencana Perpanjangan PPKM Darurat, Rupiah Ditutup Melemah

TILIK.ID — Rencana perpanjangan PPKM Darurat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Kamis sore (15/7/2021), kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup melemah.

Rupiah ditutup melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.483 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.480 per dolar AS.

“Menurut saya, peluang PPKM Darurat yang diperpanjang karena peningkatan kasus, menjadi penekan rupiah,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis, dikutup dari Antara.

Pemerintah berencana memperpanjang implementasi PPKM Darurat hingga enam minggu untuk menekan ekskalasi kasus baru Covid-19.

Pada Rabu (14/7), jumlah kasus baru Covid-19 di Tanah Air mencetak rekor harian baru yaitu 54.517 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.670.046 kasus.

Karena itu, rencana perpanjangan PPKM Darurat memicu menurunya kurs rupiah. Menurut Ariston, dari eksternal sebenarnya dolar AS tengah melemah seiring pelaku pasar yang terus mencermati sikap bank sentral AS The Fed.

Pelaku pasar berekspektasi kebijakan moneter longgar The Fed tetap dipertahankan hingga membaiknya data tenaga kerja dan target inflasi Negeri Paman Sam.

BACA JUGA :  GeNose untuk Penerbangan, Ini Pandapat Presidium MER-C

“Dari luar sebenarnya terjadi sentimen pelemahan dolar AS karena Gubernur Jerome Powell menegaskan kebijakan pelonggaran moneter belum akan berubah,” ujar Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.483 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.483 per dolar AS hingga Rp14.510 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp14.503 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.493 per dolar AS. (als)

Komentar