Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Konsisten di Tengah Perlambatan Global

TILIK.ID — Deputi III Kantor Staf Kepresidenan, Edy Priyono, menyatakan perekonomian Indonesia konsisten tumbuh di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut. Hal ini ditopang secara positif dari seluruh komponen pengeluaran dan lapangan usaha.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan beberapa negara lainnya yang telah merilis data pertumbuhan ekonomi triwulan II-2023 seperti Vietnam dan Amerika Serikat,” ujar Edy.

Edy memastikan bahwa Pemerintah dan otoritas terkait akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi. Upaya pemerintah tersebut meliputi pengendalian inflasi, mendorong kinerja ekspor serta peningkatan investasi. Secara tahunan, tingkat inflasi konsisten menurun menjadi 3,08 persen (year on year) pada Juli 2023, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.

“Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama PDB, didorong oleh peningkatan aktivitas masyarakat selama periode libur hari raya dan libur sekolah,” kata Edy.

Menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 tumbuh 5,17 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi dibandingkan pencapaian pada kuartal I-2023 yaitu sebesar 5,04 persen. Angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan negara peers lainnya, seperti Saudi Arabia (3,93%), Vietnam (3,63&), Brazil (3,45%), dan Thailand (2,68%).

BACA JUGA :  Pertumbuhan Ekonomi RI 7,07 Persen, Bahlil: Jangan Terlena

Edy mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia ditopang oleh penyumbang utama PDB dari sisi konsumsi rumah tangga sebesar 2,77 persen, investasi 4,63 persen, dan Konsumsi Pemerintah 10,62 persen.

“Secara tahunan, sektor – sektor utama penopang PDB triwulan II-2023 yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dan Sektor Perdagangan sebesar 5,25 persen,” tegas Edy.

Secara spasial, lanjut Edy, pertumbuhan terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Selain Pulau Jawa dan Sumatera sebagai kontributor utama, pertumbuhan ekonomi turut terjadi di Sulawesi, Kalimantan, Bali & Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua. (lut)

Komentar