Prabowo: Pak Jokowi, Tidak Perlu Hiraukan Suara yang Memperkeruh Keadaan

TILIK.ID — Presiden Joko Widodo mengundang parpol koalisi pendukung pemerintah di Istana Negara, 25 Agustus 2021. Ada tujuh ketua umum yang diundang, termasuk sahabat baru, Partai Amanat Nasional (PAN).

Ada tujuh pimpinan partai politik yang ikut dalam pertemuan tersebut yaitu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Suharso Manoarfa dan Ketum Partai PAN Zulkifli Hasan.

Dalam pertemuan, tidak ada penjelasan mengenai isu apa yang dibahas di luar dari masalah pandemi, ekonomi, sosial, dan masalah umum lainnya. Banyak yang menduga ada agenda politik dibahas terkait amandemen.

Dalam pertemuan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiatno meminta Presiden Jokowi tidak perlu menghiraukan suara-suara yang dinilai memperkeruh keadaan saat pandemi Covid-19.

“Penanganan cukup efektif dan kita optimis kita mampu menghadapinya dan kita harus menghadapinya. Jadi kami rasa bahwa suara-suara yang ingin memperkeruh keadaan itu tidak perlu dihiraukan, kita sudah ada di jalan benar,” kata Prabowo Subianto seperti dalam video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu.

BACA JUGA :  Prabowo Minta TNI Ambil Alkes Cegah Corona ke China

Prabowo mengakui kepemimpinan Jokowi sudah efektif. Prabowo melihaT sendiri karena ikut dalam kabiner.

“Kepemimpinan Pak Jokowi sudah efektif. Saya mengakui itu dan saya hormat ke Bapak, saya lihat, saya saksi, saya ikut di kabinet,” ungkap Prabowo.

Menteri Pertahanan tersebut mengatakan kepemimpinan dan keputusan-keputusan Presiden Jokowi sudah cocok untuk rakyat Indonesia.

“Tim kita saya kira bagus, tim kita di kabinet cukup kompak dan kita bekerja baik. Jadi, mohon bapak jangan ragu, ‘we are on the right track’,” tambah Prabowo.

Sejumlah masalah untuk mengatasi pandemi seperti keterlambatan vaksinasi, menurut Prabowo, juga dialami banyak negara.

“Kedua, (bidang) ekonomi juga kita optimis cukup baik dibandingkan banyak negara lain. Itu juga berhubungan pak keputusan Bapak utuk tidak ‘lock down’ keras, memungkinkan kita bisa selamat. Negara lain yang ‘lock down’ keras, malah mengalami kesulitan,” ungkap Prabowo.

Artinya, Prabowo menilai bahwa keputusan-keputusan Presiden terkait pandemi perlu dilanjutkan.

“Jadi kita boleh bangga bahwa prestasi kita baik, saya bangga bagian dari pemerintahan ini dan kita tidak usah ragu-ragu Pak,” tambah Prabowo.

BACA JUGA :  Ini Pengertian Lockdown versi Presiden Jokowi

Dalam paparannya, Presiden Jokowi mengakui perkembangan Covid-19 sulit diduga. Perkembangan kasus harian memang betul-betul sulit diduga, tapi alhamdulilah jumlah positif menjadi 19 ribu dari 56 ribu,” kata Jokowi. (lms)

Komentar