Oleh: Geisz Chalifah
DALAM politik ada rumus: Tidak ada teman yang abadi, tidak ada musuh yang abadi. Yang abadi adalah kepentingan.
Namun ada rumus lainnya yaitu rumus jalanan. Kebetulan saya lahir di Poncol, Senen. Saya lebih percaya pada rumus jalanan.
Dalam rumus jalanan: kita boleh berbeda pendapat dengan teman, boleh berkelahi dengan teman. Yang tidak boleh adalah BERKHIANAT kepada teman.
Dua hari lalu saya bertemu dengan Andi Alfian Mallareng atau Anto, Sekertaris Majelis Tinggi Partai Demokrat. Saya bertanya pada Anto: Yang terjadi sekarang ini rumus politik atau rumus jalanan?
Anto menjawab: Rumus jalanan boss. Artinya komitmen dengan Anies akan tetap berlangsung tidak berubah, tidak ada pengkhiatan.
Menjawab pertanyaan Mahasiswa bernama Reihan: Ujian yang dihadapi Anies. Seperti ada usaha penjegalan yang terus menerus dilakukan terhadap Anies.
Saya mengatakan Ini semua belum seberapa. Ujian ini baru 50 persennya. Dua atau 3 hari kedepan Anda akan mendengar dan membaca ujian yang akan kembali dihadapi Anies.
Tapi sebagaimana Formula E dengan tekanan begitu dahsyat, aspal yang susah didapat. Rekomendasi untuk barang kebutuhan Formula E yang tidak bisa keluar. Namun oada akhrnya kita mampu melewati itu semua dan sukses.
Anies akan terus berlayar dan akan sampai ketujuan.
Jadi semua relawan tenang saja, kita akan lewati ini semua sebagaimana yang kita hadapi saat Formula E. Karena kita adalah rombongan yang berintegritas yang berikhtiar untuk kebaikan.
Hari ini Anies menaikan level pilpres menjadi level gagasan. Anies menulis di Media Indonesia berjudul “Indonesia Darurat Iklim”.
Minggu sebelumnya dia menulis di Kompas “Meluruskan Jalan Menghadirkan Keadilan”. Silahkan Adik-adik mahasiswa mendiskusikannya. Karena tentang darurat iklim itu adalah persoalan masa depan adik-adik semua.
Catatan: Artikel ini dikutip dari TV One dari acara Catatan Demokrasi
Komentar