TILIK.id, Tolitoli — Bupati Tolitoli Sulawesi Tengah (Sulteng) M Saleh Bantilan terus bergrak melawan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Tak hanya lewat pesan audio visual, bupati gondrong dan kumis panjang menjuntai ini jug turun langsung menghimbau masyarakat
Hari ini, Selasa (14/4/2020) misalnya, dengan kendaraan polisi terbuka dilengkapi mike dan speaker toa, dia keliling kota mengumumkan kepada warga Tolitoli tentang menjaga diri dari penularan virus corona.
Di atas kendaraan yang diiringi staf dan aparat kepolisian serta TNI, Saleh Bantilan bercuap-cuap, berteriak kepada warga di jalan-jalan agar diam di rumah, selalu mencuci tangan dan jangan lupa setiap saat pakai masker.
Saleh Bantilan menegaskan jangan anggap enteng virus corona. Jangan lalai, dan jangan sok jago. Jangan kapujiang. Kapujiang adalah istilah dalam bahasa Bugis-Makassar yang artinya sok aksi, sok jago.
Bahasa Bugis Makassar ini juga menjadi istilah sehari-hari di tengah masyarakat Sulawesi Tengah, termasuk di Kabupaten Tolitoli.
“Kepada seluruh umat yang beragama, jangan dulu kumpul-kumpul. Tahan diri dulu. Solat di rumah juga bisa. Saya minta jangan kapujiang, jangan merasa hebat. Ini cobaan Tuhan semua. Kita lawan corona,” kata Bupati Saleh Bantilan dari atas kendaraan bergerak keliling kota Tolitoli, Selasa (14/4/2020).
Kepada seluruh pegawai dan karyawan, Saleh Bantilan mengimbau selalu mencuci tangan masuk maupun keluar kantor-kantor.
“Harus selalu memakai masker kalau masuk kantor-kantor. Masuk cuci tangan keluar pun harus cuci tangan. Ya, hanya itu cara yang paling bagus untuk kita lawan corona ini,” katanya dengan suara keras.
Bupati dan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini dikenal dengan gaya blak-blakan. Video-videonya tentang penanganan Covid-19 banyak menghiasi jagat maya. Bupati berambut gondrong warna perak dan berkumis panjang menjuntai ini pun dikenal sebagai bupati eksentrik.
Video Bupati Tolitoli M Saleh Bantilan saat cuap-cuap di atas kendaraan terbuka dengan mike dan speaker toa:
Komentar