TILIK.id — MER-C Indonesia mengirimkan lima relawannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT), provinsi yang sebagian wilayahnya diterjang bencana angin kencang, banjir bandang dan tanah longsor akibat siklon tropis Seroja, Minggu/11 April 2021.
Tim relawan yang tiba di Kupang, ibukota NTT, langsung berkoordinasi dengan BPBD, Dinas Kesehatan setempat dan pihak terkait lainnya.
Berdasarkan hasil koordinasi sementara, Tim MER-C yang beranggotakan Dr. Rifqi Zulfikar, SpB, Dr. Laily Anna Diah Ardi Shinta, Ade Andrian, S.Kep., Ns., Iis Islamiah dan Marissa Noriti, S.Farm, memutuskan untuk melakukan assessment ke Desa Bena di Timor Tengah Selatan (TTS).
“Setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, dari BPBD Provinsi menyarankan kami ke Desa Bena di Timor Tengah Selatan,” ujar dr. Rifqi Zulfikar, SpB, Ketua Tim MER-C untuk NTT.
“Menurut data yang kami dapat belum ada tim medis ke sana. Info dari lokasi juga masih sangat terbatas karena sulitnya sinyal pasca bencana. Untuk itu, kami akan melakukan assessment langsung ke lapangan,” tambahnya.
Bena adalah salah satu desa yang dilanda bencana banjir. Desa ini sering mengalami banjir karena wilayahnya landai, ditambah adanya siklon tropis Seroja yang memicu cuaca ekstrem di NTT.
Senin, 12 April 2021, Tim MER-C bersama Relawan Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR) bergerak menuju desa Bena. Sebelumnya, Tim membeli tambahan obat-obatan di Kupang untuk persiapan pelayanan medis bagi warga korban bencana.
“Sebagian obat kami bawa dari Jakarta, beberapa tambahan obat kami beli di Kupang. Kami juga membawa emergency kit dan set bedah minor yang memungkinkan penanganan operasi kecil di lapangan jika diperlukan,” kata dr Rifqi.
Dengan bekal ini, tambahnya, kami akan melakukan assessment ke wilayah terdampak bencana yang masih membutuhkan bantuan medis.
“Mohon doanya,” ujar relawan yang baru saja menyelesaikan pendidikan spesialis bedahnya dan langsung terpanggil untuk menjalankan tugas kemanusiaan ke NTT ini. (lms)
Komentar