Perang Hamas-Israel, MER-C Siapkan Langkah Pertolongan

TILIK.ID — Perang dahsyat kembali pecah di Jalur Gaza, Palestina. Memasuki hari ke-4, Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza merilis jumlah korban serangan brutal militer Israel yang terus meningkat signifikan setiap saat. Jumlah korban telah mencapai sedikitnya 704 warga meninggal dan 3.900 lainnya mengalami luka-luka.

Merespon perang dan krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina, maka MER-C Indonesia sebagai sebuah lembaga kegawatdaruratan medis untuk korban perang, konflik dan bencana alam baik di dalam maupun di luar negeri
menggelar Konferensi Pers di kantor pusat MER-C Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).

Konferensi Pers disampaikan secara langsung oleh Pimpinan MER-C, yaitu dr. Sarbini Abdul Murad (Ketua Presidium MER-C), dr. Henry Hidayatullah, MSi (Presidium MER-C) dan Ir. Faried Thalib (Presidium MER-C).

Poin-poin hasil konferensi pers MER-C Indonesia yaitu:

MER-C Indonesia menyerukan agar segera menghentikan perang untuk menghindari korban berjatuhan yang lebih banyak lagi dan memberikan kesempatan untuk menolong para korban perang;

RS Indonesia sumbangan dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina saat ini menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan bagi korban perang, khususnya di Jalur Gaza bagian Utara. RS Indonesia yang berjarak sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel menerima jumlah korban yang begitu luar biasa. Jika hal ini terus berlanjut stok obat-obatan akan menipis dan tenaga medis akan mengalami kelelahan. Sampai dengan Senin siang, RS Indonesia yang berkapasitas 230 tempat tidur tidak dapat menampung korban jiwa akibat serangan Israel. Kamar mayat penuh dan jasad-jasad yang terus berdatangan harus diletakkan di bagian luar bangunan rumah sakit.

BACA JUGA :  MER-C Kirim Surat Terbuka kepada Presiden AS Joe Biden

Relawan MER-C Indonesia yang masih berada di Jalur Gaza berjumlah tiga orang, yaitu: Reza Aldilla Kurniawan, Fikri Rofiul Haq, dan Farid Zanzabil, akan tetap tinggal di Jalur Gaza untuk bisa memberikan pertolongan-pertolongan darurat dalam kondisi yang sangat krusial seperti sekarang ini.

“Hal ini dikarenakan mereka bukan hanya relawan MER-C namun merupakan perwakilan rakyat Indonesia di Palestina untuk membantu apa yang dibutuhkan oleh rakyat Palestina,” kata dr Sarbini Abdul Murad, Koordinator Presidium MER-C dalam konferensi pers.

Apabila kondisi semakin genting, kata dia, kami telah mempersiapkan contingency planning untuk dilakukan oleh relawan MER-C di Jalur Gaza.

Dia mengatakan, pihaknya perlu untuk segera mengirimkan Tim dan Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza untuk memberikan bantuan kepada para korban perang sebagai Emergency Response.

Tim sedikitnya akan berjumlah 5 orang yang akan terdiri dari dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi, dokter spesialis anestesi, relawan medis dan insinyur. Tim akan dipimpin oleh Ir. Faried Thalib, relawan yang sudah berpengalaman di Jalur Gaza sejak 2009 dan merupakan Pimpinan Pembangunan RS Indonesia.

BACA JUGA :  Jakarta Terpilih Kota Terbaik Dunia, Geisz Chalifah Ledek Fajroel Rahman

“Target utama tim adalah menyalurkan amanah masyarakat Indonesia dalam bentuk bantuan medis dan kemanusiaan yang diperlukan para korban,” katanya.

Selain itu, lanjut Sarbini, tim akan menindaklanjuti rencana Pembangunan Tahap 3 RS Indonesia, yaitu Pembangunan Poli Spesialis.

“Kami meminta kepada Kementerian Luar Negeri RI dan Pemerintah RI untuk dapat membantu dan memfasilitasi Tim ini untuk bisa sesegara mungkin berangkat ke Jalur Gaza sebagai bentuk Diplomasi Kemanusiaan,” ujarnya. (lmd)

Komentar