Rakyat Indonesia Marah, RS Indonesia di Gaza Dirampas Tentara Israel Jadi Markas IDF

Internasional9 Dilihat

TILIK.ID — Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza dilaporkan telah diambilalih atau dirampas dan dikuasai tentara Israel. RS Indonesia itu kini dijadikan markas Israel Defence Force (IDF).

RS Indonesia di Gaza Palestina itu dibangun atas sumbangan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang dibangun secara bertahap.

Atas pendudukan tentara Israel itu, rakyat Indonesia marah. Bersama MER-C, sejumlah masyarakat membuat petisi yang dilayangkan untuk Presiden Joko Widodo dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad dalam rilisnya yang diterima Rabu (20/12/2023), sebelum organisasinya menggelar jumpa pers.

“Rumah Sakit Indonesia berhasil diduduki Israel setelah dikosongkan Rabu lalu (22/11/2023). Beberapa tentara ada yang duduk-duduk, minum-minum,” ujar Sarbini.

Hal itu, kata Sarbini, membuat rakyat Indonesia marah karena rumah sakit tersebut dibangun dari hasil penggalangan dana masyarakat Indonesia dan memakai nama Indonesia pula.

Isi petisi tersebut antara lain menginginkan Kemenlu atau Presiden membuat pernyataan yang jelas bahwa, serangan Israel dalam bentuk apapun terhadap RS Indonesia di Gaza Utara merupakan serangan tidak langsung terhadap warga dan Pemerintah Republik Indonesia.

BACA JUGA :  Gagal Sudah Haji Indonesia

Mereka juga menghendaki agar Pemerintah Indonesia kembali mendapatkan akses langsung ke Rumah Sakit Indonesia untuk menjamin keamanannya.

Jika serangan terus berlanjut, masyarakat menuntut Pemerintah Indonesia mengambil langkah konkret untuk menjamin hal tersebut demi melindungi kedaulatan dan martabat Pemerintah Indonesia serta rakyat.

Selain itu, sejumlah masyarakat juga menghendaki Kemenlu untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatan Israel di Rumah Sakit Indonesia dan melaporkannya ke International Criminal Court untuk menegakkan keadilan dan transparansi hukum internasional.

“Pada prinsipnya, MER-C mendukung segala bentuk kepedulian masyarakat terhadap Palestina termasuk dalam membuat petisi ini,” tutur Sarbini.

Sarbini mengungkapkan, bahwa MER-C terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

“Kami mengupayakan dari sisi kemanusiaan sementara Kemenlu berupaya penuh dari sisi politik,” ucap Sarbini.

Sarbini mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kemenlu dalam membela hak warga Palestina. Di sisi lain, ia menyayangkan upaya Israel dalam menduduki dan menguasai Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Dirinya juga kembali menegaskan bahwa tuduhan terowongan Hamas yang dilontarkan oleh pasukan IDF hanyalah fitnah tidak mendasar.

BACA JUGA :  Wakil Ketua MPR: Konflik Palestina Bukan Perang Agama, Ini Masalah Kemanusiaan

“Cara seperti ini sudah pernah dilakukan di rumah sakit lainnya di Gaza. Kalau di Rumah Sakit Al Shifa mereka menyelundupkan senjata dan memfitnah rumah sakit tersebut jadi gudang senjata. Mudah-mudahan Rumah Sakit Indonesia tidak dituduh demikian,” harap Sarbini. | • lia

Komentar