KAHMI: Aksi Bom Bunuh Diri Makassar Malapetaka bagi Bangsa Indonesia

TILIK.id, Jakarta — Ahad pagi (28/3), publik Indonesia dikejutkan dengan peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan. Peristiwa seperti ini bukan hal pertama. Tahun 2018 silam, kejadian yang sama terjadi di tiga gereja di Surabaya.

Modus terorisme seperti ini sulit diterima akal sehat dan rumah ibadah selalu menjadi sasaran kebencian dan area pencabutan nyawa manusia secara tidak bermartabat. Sudah pasti terdapat sesuatu yang salah di dalam perilaku hidup yang demikian itu.

Demikian disampaikan Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menyikapi peristiwa bom Makassar dalam keterangan tertulisnya yang diterima TILIK.id, Ahad sore (28/3).

Pernyataan MN KAHMI itu diteken Koordinator Presidium MN KAHMI Viva Yoga Mauladi dan Sekjen Manimbang Kahariady.

“KAHMI menilai modus kekerasan yang terus berulang ini menjadi malapetaka bagi kehidupan bangsa Indonesia yang plural, cinta damai, toleran, dan beradab, yang harus segera diakhiri,” kata Viva Yoga.

Atas dasae itu, kata Viva Yoga, MN KAHMI menyatakan sikap sebagai berikut:

BACA JUGA :  KAHMI Minta Pelatihan Kartu Prakerja Dibatalkan, Juga Desak DPR Awasi Dana APBN

1. Mengutuk keras peristiwa pemboman gereja Katedral di Kota Makassar sebagai tindakan di luar batas ketuhanan dan kemanusiaan. Bom bunuh diri dengan mengatasnamakan demi perjuangan agama di bumi Indonesia yang damai adalah pemikiran yang sesat dan bertentangan dengan ajaran agama manapun. Apalagi di agama Islam diharamkan untuk melakukan perbuatan mencelakakan diri sendiri dan rasa berputus asa dengan membunuh diri sendiri memakai bom. Hal itu dijelaskan di dalam Al Qur’an, “Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri karena sesungguhnya Allah sangat penyayang kepada kalian.” (QS an-Nisaa’: 29).
2. Menyesalkan peristiwa kekerasan di tengah suasana damai umat Katolik yang sedang melaksanakan Kebaktian Minggu dan menyongsong misa Jumat Agung (Hari Raya Paskah) tanggal 2 April 2021 nanti.
3. Mengapresiasi kinerja POLRI yang sigap dan cepat menormalisasi tempat kejadian perkara serta mengumumkan hasil investigasi awal beberapa jam setelah peristiwa. Hendaknya pihak kepolisian segera mengungkap dalang dan motif di balik peristiwa pengemboman gereja Katedral Makassar demi menjaga ketenangan dan kenyamanan masyarakat.
4. Menghimbau semua pihak, baik masyarakat, pemuka agama dan adat, serta organisasi kemasyarakatan untuk tetap menjaga kohesivitas, solidaritas dan persatuan nasional dalam menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia.

BACA JUGA :  Sandiaga Uno di Diskusi MN FORHATI: Kembangkan Bisnis Berbasis Silaturahmi

Viva Yoga juga atas nama seluruh keluarga besar HMI dan KAHMI menyampaikan duka cita yang dalam diiringi rasa persaudaraan kebangsaan serta tanggungjawab atas keutuhan bangsa Indonesia. (lms)

Komentar