Indonesia Marah Tim Bulutangkis RI “Dipaksa” Tinggalkan All England 2021

TILIK.id, Jakarta – Bangsa Indonesia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas perlakuan Federasi Badminton Dunia (WBF) terhadap tim bulutangkis RI. WBF “mengusir” paksa tim merah putih dari ajang All England.

Pengusiran paksa itu terkait dengan kasus Covid-19. Tim Indonesia diharuskan menjalani isolasi mandiri di saat All England dipertandingkan. Otomatis tim Indonesia tidak bisa masuk lapangan dan pasti dinyatakan WO.

Dikeluarkannya Tim Bulutangkis Indonesia dikecam banyak pihak Indonesia. Dua anggota DPR RI dari PPP dan PDIP pun angkat suara. Sebab, dari catatan peristiwa itu, WBF dinilai berlaku tidak adil.

Menurut Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja, aturan tersebut diberlakukan setelah otoritas Inggris mengetahui ada salah satu penumpang pesawat—yang juga ditumpangi oleh tim Indonesia saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham—yang dinyatakan positif Covid-19.

Diketahui, satu orang yang positif itu adalah atlet bulutangkis Turki sendiri. Anehnya, atlet itu dibiarkan main setelah hanya dalam satu hari positif dan menjadi negatif berdasarkan test PCR. Sementara atlet Indonesia tidak dilakukan test namun diperintahkan isolasi selama 10 hari. Praktis tidak bisa mengkuti turnamen.

Karena itu, anggota DPR RI dari PDIP Putra Nababan mendesak Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri memanggil Duta Besar Inggris untuk Indonesia.

BACA JUGA :  AHY: Apapun Alasannya, 70 Persen Lebih Tak Setuju Penundaan Pemilu

“Kita menghormati, tapi kita minta penjelasan. Jadi saya mendesak agar Kemenpora dan Kemenlu, karena kan itu mitra Kemenlu, memanggil Dubes Inggris yang ada di Jakarta untuk meminta penjelasan apa yang terjadi di sana, siapa yang terpapar,” kata Putra Nababan, Kamis (18/3/2021).

Sementara itu politisi PPP Illiza Sa’aduddin Djamal juga menyayangkan
atlet Indonesia dikeluarkan dari turnamen All England 2021 karena ada seorang penumpang pesawat yang positif COVID-19.

PPP menyoroti pemain asal Turki yang satu pesawat dengan tim Indonesia, tapi tetap diperbolehkan main di All England 2021.

“Saya ada baca di media pemain tunggal putri Turki, Neslihan Yigit, berada di penerbangan yang sama dengan tim Indonesia tetapi pertandingan babak kedua vs Akane Yamaguchi masih dijadwalkan hari ini (di All England 2021) dan dijadwalkan bertanding di pertandingan berikutnya,” kata Ketua DPP PPP Illiza Sa’aduddin Djamal kepada wartawan, Kamis (18/3/2021).

Penyingkiran tim All England Indonesia itu memang disayangkan banyak pihak Indonesia. Atlet bulutangkis PBSI yang didepak dari turnamen di Inggris itu melampiaskan kemarahannya melalui akun media sosialnya.

Itu lantaran enam wakil Indonesia sudah berlaga di hari pertama. Kevin/Marcus tampil pertama di ajang yang berlangsung di Birmingham Arena tersebut. Sementara ada 3 wakil Indonesia yang dinyatakan kalah WO.

BACA JUGA :  Panggilan Jihad

Tim Indonesia terpaksa mundur karena melakukan isolasi hingga 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu.

Menurut Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja, aturan tersebut diberlakukan setelah otoritas Inggris mengetahui ada salah satu penumpang pesawat—yang juga ditumpangi oleh tim Indonesia saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham—yang dinyatakan positif Covid-19.

Pamerintah RI sendiri sudah mendesak Inggris agar tidak diskriminatif dan berlaku adil terhadap tim nasional bulu tangkis Indonesia yang berkompetisi dalam All England 2021, menyusul tak bisanya Indonesia turun ke turun ke turnamen karena kewajiban isolasi.

“Menlu RI (Retno Marsudi) telah memberikan arahan yang jelas untuk memastikan tidak ada diskriminasi dan perlakukan tidak adil terhadap partisipasi atlet bulu tangkis Indonesia pada turnamen All England,”ujar KBRI London dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya telah berkomunikasi dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins untuk meminta bantuan intervensi ke otoritas kesehatan Inggris (NHS) guna menjelaskan narasi kewajiban isolasi selama 10 hari yang menyebabkan terhambatnya partisipasi tim Indonesia dalam All England.

Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna kesal bukan main saat mengetahui tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021. Ini disebutnya perlakuan diskriminatif.
Tim Indonesia dicoret dari All England 2021 setelah ada salah satu penumpang pesawat, yang juga atlet bulutangkis dari negara lain.

BACA JUGA :  Tim All England Indonesia Dikerjain, Menpora: Kita Tak Akan Diam

Agung Firman tak menyangka hal itu bisa terjadi. Padahal jika melihat protokol kesehatan yang sudah dilakukan tim Indonesia sangat ketat. Baik sebelum berangkat hingga tiba di Inggris.

“Pagi ini saya dapat informasi ya bagaikan disambar geledek, mendapatkan informasi timnas Indonesia dipaksa untuk mundur,” kata Agung dalam jumpa pers di Kantor BPK, Benhil, Kamis (18/3/2021).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali angkat bicara tentang nasib tim bulutangkis Indonesia yang dikeluarkan dari ajang All England 2021. Zainudin membeberkan perlakuan tidak adil yang dialami oleh tim Indonesia.

“Kami dari Kemenpora sudah dapat informasi atas kejadian tersebut. Sikap pemerintah adalah pertama menyayangkan apa yang dialami oleh Tim Bulutangkis Indonesia yang bukan karena kesalahan mereka, tapi mereka harus menanggung akibatnya. Saya kira ini sangat disayangkan,” kata Menpora Zainuddin Amali lewat keterangan videonya, Kamis (18/3/2021).

Zainuddin mengatakan, harusnya pihak penyelenggara maupun WBF lebih objektif menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. (lms)

Komentar