TILIK.id, Jakarta — Pemerintah Inggris akan memberlakukan karantina wilayah atau lockdown mulai besok, 2 November 2020. Meski ada penutupan wilayah, sebagaimana Maret-April lalu, Liga Premier Inggris akan terus berlangsung.
Pada lockdown pertama yang lalu, Inggris menghentikan kompetisi sepakbola di semua tingkatan. Hal sama juga pada liga negara-negara Eropa. Lockdown kedua ini, kompetisi sepakbola tetap digelar.
Perdana Menteri Boris Johnson mengonfirmasi pada Minggu (01/11) bahwa kasus virus corona telah meningkat dengan sangat cepat dalam di Inggris beberapa pekan terakhir.
Negara tersebut melaporkan rata-rata lebih dari 20.000 kasus baru perhari selama 10 hari terakhir. Karena itu, Inggris memastikan akan melakukan lockdown secara nasional.
Hal tersebut berarti akan menutup bisnis yang dianggap tidak esensial dan membatasi pergerakan populasi dalam upaya untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Kompetisi teratas Inggris menjadi korban pandemi pada Maret lalu ketika musim 2019-20 ditangguhkan selama hampir empat bulan sebelum dilajutkan kembali dengan Liverpool sebagai juaranya.
Namun, Johnson menegaskan bahwa kompetisi musim ini tidak memiliki risiko tindakan serupa.
“Saya bisa mengatakan ya untuk Liga Premier Inggris, saya pikir, bersama otoritas,” kata PM tersebut kepada wartawan saat mengumumkan aturan lockdown baru yang dikutip dari Goal.
Pemberlakuan lockdown terbaru akan mulai dijalankan pada Kamis (waktu Inggris) sampai 2 Desember.
Menteri Digital, Budaya, Media dan Olahraga, Oliver Dowden membenarkan bahwa aktivitas olahraga divisi atas tidak akan terpengaruh dengan pemberlakuan baru tersebut.
“Perubahan berarti orang harus bekerja dari rumah bila memungkinkan,” jelas Dowden di Twitter.
Namun, bila tidak memungkinkan, perjalanan ke tempat kerja akan diizinkan – misalnya, ini termasuk (tetapi tidak lengkap) olahraga elite yang dimainkan secara tertutup, produksi film & TV, pekerja telekomunikasi.
Selain Liga Premier Inggris, beberapa divisi teratas Eropa telah mengambil langkah dalam menghadapi kasus yang meningkat di penjuru benua tersebut.
Ligue 1 Prancis akan terus berlanjut, seperti halnya Bundesliga, meskipun otoritas sepak bola Jerman telah mengeluarkan larangan baru bagi suporter yang menghadiri pertandingan demi mengurangi risiko infeksi. (lms)
Komentar