Aliansi Rakyat Menggugat: Luhut, Hentikan PCR, Hentikan Kepalsuan

TILIK.ID — Elemen masyarakat yang menamakan diri Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) tumpah ruah di depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Selasa (15/2). Mereka menyampaikan aspirasi menuntut hentikan PCR, hentikan kepalsuan.

Mereka menyebut adanya dugaan praktik mafia vaksin dan tes PCR Covid-19. Sebab, menurut pendemo, tes Covid-19 tersebut hanya untuk memperkaya elite dan menyengsarakan rakyat.

Salah seorang orator dari atas mobil komando meminta agar penggunaan tes PCR dihentikan. Keuntungan PCR, menurut aksi massa, sudah mencapai Rp 10 triliun.

“Kemana itu? Sedangkan kami, rakyat tahu, 70 persen harta pejabat meningkat di masa pandemi. Tidakkah kalian malu?” seru salah seorang orator wanita dari atas mobil komando.

“Hentikan penggunaan PCR, itu sudah tidak diakui untuk mendiagnosa virus. Stop PPKM ini, hentikan kepalsuan ini,” tambah sang orator disambut teriakkan massa.

Dalam aksi tersebut, terpantau pula aktivis Nicho Silalahi dan Babe Aldo. Saat berada di atas mobil komando, Nicho menyebut bahwa kondisi bangsa Indonesia sedang tidak baik-baik saja akibat ulah para elite.

BACA JUGA :  Peneliti Khawatir Vaksin Berbayar Bisa Kurangi Ketersediaan Vaksin Gratis

“Sesungguhnya republik ini sudah kehilangan akal sehat dan kejujuran. Maka dari itu, kita minta kepada pihak kementerian untuk menerima perwakilan ARM untuk bernegosiasi,” tegas Nicho Silalahi.

Aksi tersebut diikuti puluhan massa, baik dari kalangan emak-emak hingga massa berpakaian almamater perguruan tinggi.

Aksi di depan kantor Menko Luhut ini berlangsung kondusif. Beberapa aparat kepolisian juga tampak bersiaga menjaga jalannya aksi. (lms)

Komentar