Apa yang Paling Dibutuhkan Menangani Covid-19? Ini Kata Prof drh Wiku Adisasmito M.Sc, Ph.D

TILIK.id, Jakarta — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covod-19 (GTPPC) trlah bekerja keras. Tak hanya memberi himbauan, tapi juga menyiapkan infrastruktur yang diperkukan. Namun saat kasus bertambah, sebenarnya apa yang paling dibutuhkan?

Pertanyaan ini dijawab oleh Prof drh Wiku Adisasmito M.Sc, Ph.D. Perwakilan Tim Pakar GTPPC ini mengatakan, yang paling dibutuhkan adalah alat pelindung diri (APD) dan reagen PCR (Polymerase Chain Reaction).

“Sebenarnya laboratorium di Indonesia yang memiliki RT-PCR jumlanya cukup banyak dan itu apabila disediakan dengan reagen yang tepat akan mampu melakukan pemeriksaan lebih cepat,” kata Wiku Adisasmito, Ahad (22/3/2020).

Wiku dalam jumpa pers di Graha BNPB mengingatkan, saat ini sangat membutuhkan APD dan juga perangkat alat untuk melakukan uji laboratorium.

“Tim Pakar telah merumuskan prioritas alat kesehatan yang dibutuhkan saat ini adalah APD, perangkat uji laboratorium seperti reagen RT-PCR, viral transfer media (alat untuk mengirim sampel virus), rapid diagnostic test (kit tes cepat), dan nasal swab (alat untuk mengambil spesimen,” bebernya.

BACA JUGA :  Sudah Terlambat Lockdown, Ya Siapkan Kuburan Massal

Selain itu, kata dia, alat kesehatan yang juga dibutuhkan dalam perawatan pasien COVID-19 adalah ventilator untuk membantu pernapasan bagi pasien yang mengalami gejala sesak napas.

Adisasmito menjelaskan, laboratorium yang ada di berbagai daerah di Indonesia sebenarnya bisa melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi virus COVID-19. Namun hal itu membutuhkan reagen RT-PCR untuk setiap laboratorium.

Tim Pakar pada GTPPC yang terdiri dari beberapa tim ahli juga telah merumuskan sejumlah pedoman pencegahan untuk masyarakat serta penanganan medis di fasilitas kesehatan.

Yaitu pedoman mengenai komunikasi informasi serta edukasi masyarakat tanpa tatap muka, pedoman tata kelola rujukan pasien dan calon pasien, tata kelola rapid test di laboratorium, tata kelola pasien di rumah sakit, tata kelola karantina dan isolasi, dan tata kelola penanganan pasien meninggal.

“Tim pakar juga melakukan pratinjau terhadap berbagai hibah alat kesehatan dan logistik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menyeleksinya sebagaimana prioritas yang dibutuhkan,” pungkasnya.

Reagen merupakan cairan yang digunakan untuk mengetahui suatu reaksi kimia. Sedang PCR yang disebutkan itu digunakan untuk melihat apakah keluarga dari virus corona terdapat di dalam tubuh pasien.

BACA JUGA :  Gara-Gara “New Normal”, Indonesia Gak Kunjung Normal

Ada pulan sequencing yang berfungsi untuk memastikan apakah itu virus merupakan corona atau bukan. (lmb)

Komentar