Catatan Anwar Abbas Jelang Pernikahan Din Syamsuddin

TILIK.id, Jakarta — Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof  Dr H Din Syamsuddin MA pagi tadi, Ahad (3/1/2021),  menikahi cucu pendiri Pondok Persantren Modern Gontor Ponorogo, Dr Hj Rashda Diana Lc, MA.

Tidak banyak yang tahu rencana menikahi putri kedua putri kedua dari almarhum KH Imam Subakir Ahmad, yang merupakan putra KH Ahmad Ridwan. KH Ahmad Ridwan adalah pendiri Ponpes Gontor Ponorogo. Dekan Fisipol UMJ Ma’mun Murad barulah membenarkan jika Din menikahi Rashda Diana pada Ahad pagi.

Sebelum beredar kabar dari Ma’mun Murad, sebenarnya sudah ada tulisan mantan Sekjen MUI, H Anwar Abbas, tentang Din Syamsuddin yang akan menikah. Tulisan Anwar Abbas ditulis Sabtu sore (2/1/2021) dan viral sejak pagi tadi.

Berikut tulisan lengkap H Anwar Abbas tanpa editing:

DIN SYAMSUDDIN ADALAH ADIKKU DAN DOA KITA

Dia adalah adikku yang sudah lama aku kenal sehingga aku tahu betul sifat dan budinya. Dia adalah orang baik, pintar dan punya cita2. Dia senang bergaul dan maunya ingin membahagiakan semua orang yang ada di sekelilingnya.

Dulu dia pernah jadi anak buahku. Uang gajinya boleh dikatakan habis untuk mentraktir dan membantu adik2 seperjuangannya. Dia benar2 idola atau mungkin tepatnya uswah hasanah bagi teman2 dan para yuniornya.

Setelah tiba waktunya dia pun berkeluarga kemudian pergi kuliah ke amerika. Pulang jadi Doktor dan berjuang di muhammadiyah organisasi yang sangat dicintainya.

Isterinya vira beranata adalah mungkin satu2nya orang di dunia ini – di samping ibu kandungnya tentunya – yang betul2 mengerti dan faham akan dirinya yang mau menerima semua kelebihan dan kekurangannya.

Mereka punya anak tiga, laki2 semuanya. Mereka bahagianya luar biasa yang denyutnya sampai terasa ke jantung saya. Tapi Tuhan memanggil sang isteri tercinta dan aku sebagai kakak benar2 menitikkan airmata. Apakah ada kira2 wanita yang kuat dan sabar yang bisa menggantikan untuk mendampinginya dalam perjuangannya ?

Lebih kurang setahun kemudian dia pun menemukan tambatan hatinya untuk dijadikan sebagai pendamping hidupnya. Aku lihat dia senang dan bahagia. Tapi sayang setelah beberapa tahun berkeluarga badaipun datang menerpa. Apa yang terjadi biarlah mereka berdua saja yang tahu akan duduk masalahnya. Yang mungkin penting kita ketahui, dia sebenarnya masih sangat sayang kepada isterinya, dan aku tahu bagaimana dia sebagai nakhoda telah berjuang keras untuk menyelamatkan kapalnya.

Berbagai cara dan upaya telah dilakukannya. Ibarat orang berjalan dia telah sampai keujungnya.

Tapi Tuhan yang di atas sana tampaknya sudah punya ketentuan tersendiri untuknya, sehingga takdir membawanya ke arah yang berbeda.

Aku tahu bagaimana dia cinta dan sayang serta bertanggung jawabnya kepada isteri dan keluarganya .Tapi kalau sudah suratan dari Tuhan yang ada di atas sana siapa yang akan bisa menolaknya.

Cuma yang membuat aku gembira di tengah sedih yang aku rasa, mereka berpisah karena Allah dan bercerai juga karenaNya juga. Mereka bicarakan perpisahan mereka secara baik2 walau harus berurai airmata.

Bagiku hal itu benar2 terlihat sebagai suatu hal yang luar biasa, karena di landasi dengan cinta dan ketentuan serta pedoman dari ajaran agama.

Setelah mereka berpisah kini adikku telah menemukan pasangan barunya. Sebagai pasangan yang sudah sama2 berusia mereka sepakat untuk membangun rumah tangga . Mereka sudah seia sekata untuk tidak mengejar dunia tapi bagaimana mengisi hidup ini dengan sebaik-baiknya agar bisa berarti dan bermakna tidak hanya untuk mereka saja tapi juga untuk umat dan bangsa yang dimotivasi oleh keinginan untuk berbakti Kepada Allah swt dalam rangka mendapatkan dan merengkuh ridho dariNya.

Untuk itu sekarang sebagai orang yang dekat dengannya mari kita sama2 berdoa, memohon kepada Allah swt, supaya beliau akan bisa lebih bahagia  Disaat usianya yang sudah menapak semakin tua.

Saya yakin dan percaya Allah swt sangat cinta dan sayang kepadanya. Insya Allah Dia akan membentangkan pintu berkah dan ridho kepadanya, sehingga keluarga baru yang dia bangun bersama pasangannya ini akan menjadi keluarga yang bahagia, sehingga kita sebagai kakak dan teman2 serta adik2nya merasa senang dan gembira melihatnya karena sudah ada sang isteri yang akan mengurus serta mendampinginya.

Semoga engkau bahagia wahai adikku dan kami berharap semoga Allah swt selalu melindungi dan meridhoimu. Aamiin.

Anwar Abbas
Ponorogo 2 januari 2021
Jam 16.33 sore

BACA JUGA :  Kebajikan itu Abadi

Komentar