TILIK.id, Jakarta — Media sosial sejak pagi tadi sudah diramaikan oleh kepulangan Imam Besar Habib Rizieq (HRS). Topik kepulangan HRS langsung menjadi trending topic di platform berlogo burung kenari itu.
Topik dengan tagar #WelcomebackIBHRS itu tak hanya diisi cuitan-cuitan akun dalam negeri tapi juga dari mancanegara. Topik itu terutama banyaknya massa yang hadir di Bandara menjemput HRS.
Tanda pagar itu juga banyak diisi oleh akun-akun yang saat kepulangan HRS berada di Terminal 3 Bandara Soekaro Hatta. Mereka menyaksikan sendiri ribuan massa yang menyemut di luar terninal 3.
“Merinding … 😢
We love you IBHRS,” tulis akun @buddy_wirawan merepply akun @Resty23189880.
“Ummat segitu banyaknya bisa tertib , indah dan rapi begini .
Masya allah . Lop u …. Muaaahh 😍👍,” tulis akun @RestyLeseh.
Kemudian akun BPositively dengan mengunggah video menulis: “The atmosphere inside. People gathering to welcome Habib Rizieq Shihab.
Masya Alloh…. the arrival terminal #3 of the Cengkareng airport.”
So proud to be Muslim 💕#WelcomeBackIBHRS https://t.co/j8fn58nqNR
— titatulove (@titatulove) November 10, 2020
Selanjutnya Nurlely Siregar mencuit: “Everything about this is beautiful.
It takes love to perform such view.
Love for Habib Rizieq Shihab, to keep his good name, to show those who dislike him that his followers are decent people.”
Kemudian akun Muhammad Sukri tak ketinggalan menulis: Let the people and the world witness the history of Indonesia today…”
Di luar tagar #WelcomeBackIBHRS,
Ketua Umum Ikatan Cendiakiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Assidsiqhie mencuit beberapa kali. Dia menyebut kedatangan Habib Rizieq Shihab adalah fenomena langka.
“Fenomena HRS ini langka. Masalahnya brlarut karna prlakuan kkuasaan yg salah, dihadapi dg ideologi&teologi prmusuhn& kbencian, bukan nrukunkn & mndamaikn. Kata dibngkam kata, lovers dibabat haters, prmusuhn meluas, tanpa solusi. Pdhl “action” slalu lebih efektif dari retorika,” tulisnya.
Sehari sebelumnya, Jimly Asshiddiqie juga menulis: “Kalo para pjbt dg HRS trus saling serang, saling bela diri, tdk akn ada solusi, konflik& kbencian akn trus mecah belah. Coba saling dngar. Kata imam Syafi’i, Nisfu ro’yika ‘ala akhika, separo pikirnmu ada di sdrmu. Mari saling dengar. Jngn prsepsikn kbenaran cuma di pikirn msing2.” (lms)
Komentar