Kasus Covid-19 Melambat, DKI Kembali ke PSBB Transisi

TILIK.id, Jakarta — Pemerintah DKI Jakarta menyampaikan perubahan status Covid-19 dari PSBB ketat ke PSBB transisi lagi. Itu setelah jumlah kasus aktif harian melambat, yaitu kasus aktif meningkat hanya 3,81 persen atau sebanyak 492 kasus.

Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, kasus positif dan kasus aktif mengalami pelambatan kenaikan meski masih terjadi peningkatan penularan.

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta memutuskan mengurangi kebijakan rem darurat secara bertahap dan memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi dengan ketentuan baru selama dua pekan ke depan.

Anies Baswedan menyampaikan keputusan ini didasarkan pada beberapa indikator, yaitu laporan kasus harian, kasus kematian harian, tren kasus aktif, dan tingkat keterisian RS Rujukan Covid-19.

Gubernur Anies mengemukakan jumlah kasus aktif harian Covid-19 di Jakarta mulai menunjukkan pelambatan terhitung sejak akhir September hingga awal Oktober 2020.

“Kasus meningkat hanya 3,81 persen atau sebanyak 492 kasus dibanding sebelumnya meningkat 9,08 persen atau 1.074 kasus,” kata Anies, Ahad 2020.

BACA JUGA :  Maknai Hari Raya Natal, Anies Gaungkan Semangat Trilogi Pembangunan Agama

Pada periode 26 September sampai 9 Oktober 2020, menurut Anies, kembali terjadi penurunan dari kondisi 14 hari sebelumnya, di mana jumlah kasus positif meningkat 22 persen atau sebanyak 15.437 kasus, dibanding sebelumnya meningkat 31 persen atau sebanyak 16.606 kasus.

Anies mengemukakan angka kejadian kematian pada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jakarta pun menurun dalam dua pekan terakhir.

“Penurunan ini terlihat sejak 24 September 2020 sampai dengan saat ini. Tingkat kematian atau CFR Jakarta juga terus menurun hingga ke angka 2,2 persen saat ini,” katanya.

Anies mengatakan laju kematian juga menurun bila dibandingkan dengan angka prediksi tanpa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat mencapai 28 orang per hari.

“Walaupun demikian, kematian harus dilihat dari angka absolut dan ditekan serendah mungkin hingga angka 0,” katanya.

Untuk jumlah kasus meninggal dalam sepekan terakhir sebanyak 187 orang, sedangkan pekan sebelumnya sebanyak 295 orang.

Anies mengumbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar penurunan angka kasus Covid-19 ini dapat terus diupayakan agar mata rantai penularan wabah terputus dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di PSBB transisi. (blm)

BACA JUGA :  Wakil Ketua MPR dan Beberapa Politisi Gerindra Ta’ziyah untuk Abuya Uci Thurtusi

Komentar