Geisz Chalifah Beberkan Fakta Janji Anies Bukanlah Kebohongan versi PSI

TILIK.ID — Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, menjawab kebohongan yang tuduhkan kepada Gubernur DKI Jakarta oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Anies telah menepati janji politiknya namun masih dituding bohong.

Karenanya, Geisz mengatakan kalau janji yang ditepati itu adalah kebongan, maka banyak benar kebohongan yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan itu.

“Jadi kalau menurut kosa kata PSI bahwa orang yang menepati janji adalah kebohongan, maka JIS, PO Tapal Kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Kampung Akuarium, TIM, Masjid Amir Hamzah, dll, adalah kebohongan?” kata Geisz Chalifah, Selasa malam.

Geisz mengatakan itu dalam dialog pada program acara Catatan Demokrasi TVOne dengan narasumber Andy Budiman dari PSI, Mardani Ali Sera dari PKS, Effendi Gazali, Aria Bima dari PDIP, dan Habib Nabiel Al Musawa.

“Saya ingin bicara tentang kebohongan a
Anies Baswedan. Kebohongan Anies Baswedan yang pertama adalah Jakarta Internasional Stadion, jadi. Satu. Yang kedua, kebohongan Anies Baswedan adalah Kampung Akuarium berdiri. Ini soal keadilan. Kebohongan Anies Baswedan ketiga, PO Tapal Kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat berdiri bukan hanya untuk mobiil tapi juga untuk manusia, tempat penyeberangan orangnya keren,” katanya.

BACA JUGA :  Geisz dan Senator Asal DKI Sindir Giring yang Sok Sidak ke Ancol

Keempat, lanjut Geisz Chalifah, revitalisasi Danau Sunter selesai, dan juga waduk-waduk lainnya. Kebohongan kelima, Taman Ismail Marzuki sedikit lagi selesai, revitalisasi Ragunan selesai, tuntas.

“Kebohongan Anies yang lain adalah masjid Amir Hamzah yang digusur Ahok selesai dan tuntas. Kebohongan Anies yang lain lagi adalah revitalisasi taman-taman. Ada puluhan taman tuntas dan selesai. Kebohongan lainnya adalah Skate Park di Pasar Rebo pun tuntas, juga di Slipi,” beber Geisz Chalifah.

“Jadi, itulah kebohongan Anies Baswedan, kalau mengacu pada kosa kata PSI bahwa menepati janji adalah kebohongan, dia menepati janji sebagai Gubernur DKI Jakarta,” pungkas produser Jakarta Melayu Festival ini. (lms)

Komentar