Burj Khalifa, Dubai


Oleh Mubha Kahar Muang

DUBAI, adalah salah satu negara bagian atau emirat dari tujuh emirat di negara Uni Emirat Arab.

Negara Uni Emirat Arab merdeka dari Inggris 2 Desember 1971 dengan ibukota di Abu Dhabi.

Bentuk pemerintahannya adalah Monarki semi konstitusional, atau perdana menteri pemegang kekuasaan eksekutif pada pemerintahan, tetapi raja tetap memiliki kekuasaan politik yang cukup besar.

Emirat Dubai didirikan pada tahun 1833 oleh Maktoum bin Bati bin Suhail.

Luas wilayahnya 4.114 km2 dan luas metronya 1.287,4 km2 dengan jumlah penduduk berdasar sensus 2008 sebanyak 2.262.000 jiwa. Terdiri dari 42,3 % Indian, 17% Emirat, 13,3% Pakistan 7,5 % Bangladesh, 9,1% Arab lainnya 10,8% Barat.

Meskipun ekonomi Dubai dibangun dengan latar belakang industri minyak, pendapatan dari minyak dan gas alam hanya menyumbang 6% dari pendapatan emirat ini.

Real Estate dan Konstruksi penyumbang terbesar yaitu 22,6%, Perdagangan 16%, Entrepot 15%, Layanan Keuangan 11% dan sektor lainnya.

Dubai memiliki pelabuhan buatan terbesar di dunia, Pelabuhan Jabel Ali. Dibangun tahun 1970-an menempati peringkat ke-8 terbesar di dunia menurut volume lalu lintas kontainer yang mampu disimpan.

Dubai juga memiliki Bandar Udara Internasional yang menempati peringkat ke-17 menurut lalu lintas kargo.

Dubai Financial Market yang didirikan tahun 2000-an memiliki kapitalisasi pasar senilai 87 miliar dollar AS.

Dubai mendorong pengembangan industri jasa seperti TI dan Keuangan, pendirian zona bebas industri di seluruh kota, Dubai Internet City, bersama Dubai Media City sebagai bagian dari Dubay Technology, Electronic, Commerce and Media Free Zone Authority, semua ini sangat mendukung Dubai dalam memajukan negeri.

Keputusan pemerintah untuk berorientasi pada jasa dan pariwisata telah mendorong pertumbuhan real estate berskala besar. Pencakar langit tertinggi, dan proyek skala besar lain terus bertumbuh, seperti Emirates Towers, Burj Dubai, Palm Islands.

BACA JUGA :  Pendudukan Bangsa Eropa atas New York
BACA JUGA :  Venezia, Kota Kelahiran Marco Polo

Dubai pemilik hotel tertinggi dan termahal di dunia. Burj Al Arab yang memiliki tarif 20.000 dollar AS satu malam.

Burj Khalifa

Menara ini ketika dibangun menghabiskan biaya sekitar 1,5 miliar dollar AS untuk konstruksi. 20 miliar dollar AS jika dihitung keseluruhan kompleks yang disebut sebagai downtown Dubai.

Dengan ketinggian 824 meter, ia mengalahkan gedung Taipei 101 yang selama ini dikenal sebagai bangunan tertinggi di dunia dengan ketinggian 509 meter, Shanghai World Financial Center 492 meter, atau Petronas Tower di Kuala Lumpur, 452 meter, semua seakan tertinggal di bawah.

Gedung pencakar langit ini memiliki 160 lantai yang dapat dihuni. Empat buah kolam renang di ketinggian lantai 76. Masjid di gedung ini juga masjid tertinggi, berada di lantai 154.

Betapa cepatnya lift (elevator) yang ada, 18 meter per detik. Mengalahkan kecepatan elevator Taipei 101 yang hanya 16 meter per detik.

Burj Khalifa, seperti itu menara ini dinamakan. Burj bahasa Arab, artinya menara. Mulai dibangun 21 September 2004 dan diresmikan enam tahun kemudian pada 4 Januari 2010, oleh Pangeran Dubai Sheikh Mohammad bin Rashid Al Makthtoum.

Dari Lantai 124 yang merupakan Observation Deck dan disebut at The Top, jika pandangan diarahkan ke Teluk Arab, terasa benar bahwa gedung yang semula disebut sebagai Burj Dubai ini, adalah puncak pencapaian dunia konstruksi dan arsitektur.

Dengan semua fakta itu, gedung ini melambungkan nama Dubai, negara yang membangun kemegahan gedung tersebut.

Berada di ketinggian at The Top, terasa bahwa selain sebagai simbol pencapaian ekonomi dan bisnis, Burj Khalifa juga merupakan perlambang munculnya pusat-pusat bisnis dan pusat kemewahan baru, yang selama ini hanya tersebar di negara-negara Eropa dan Amerika.

Di Burj Khalifa terdapat Armani Hotel dengan 160 guest room dan suite. Hotel ini seluruhnya dirancang oleh Giorgio Armani. Juga ada Armani Residence dengan 144 unit hunian.

Selain itu terdapat pula 900 unit apartemen mewah yang menempati lantai 19 hingga lantai 108.

BACA JUGA :  HPN 2022 Diluncurkan, Artikel “Masker Medis Palsu” Raih Adinegoro
BACA JUGA :  Rapa Dara Masuk Istana

Dari lantai 123 terdapat 37 lantai perkantoran yang disebut The Corporate Suite. Di lantai 122 selera makan pengunjung akan dimanjakan oleh restoran mewah Atmosphere.

Kemewahan Burj Khalifa didesain oleh Smith bekerja sama dengan Skidmore, Owings dan Merrill yang juga merancang gedung-gedung tinggi dunia lainnya, seperti World Trade Center dan Willis Tower di Chicago, Amerika Serikat.

Sementara itu, konstruksinya dikerjakan bersama oleh Samsung Engineering & Construction dari Korea Selatan, perusahaan yang juga ikut membangun Taipei 101 dan Petronas Tower di Kuala Lumpur, serta perusahaan Besix Group dari Belgia serta perusahaan konstruksi Arabtec dari Uni Emirat Arab sendiri.

Kemewahan Burj Khalifa seakan tidak berada di dunia Arab yang selama ini dikesankan sebagai pusat kemewahan yang konservatif dan ekslusif, melainkan berada di pusat bisnis dan kemewahan dunia lainnya yang terbuka dan bebas.

Arus pencapaian ekonomi dunia diharapkan akan menemukan keseimbangan baru karena arusnya sekarang sedang menuju ke Timur melewati Timur Tengah, ke China dan ke negara-negara Asia Timur lainnya seperti Korea Selatan dan tentu saja Jepang.

Melihat besarnya investasi yang ditanam di Uni Emirat Arab, khususnya dalam pembangunan besar-besaran di Dubai, tampak menunjukkan optimisme, seolah ingin berbicara bahwa di sinilah sesungguhnya tanda pencapaian ekonomi dan bisnis diekspresikan.

Dengan luas area bangunan sekitar 310.000 meter persegi, di bangunan yang berhadapan dengan Dubai Mall yang dapat dicapai dari penjuru kota Dubai dengan berbagai moda transportasi, Burj Khalifa sesungguhnya adalah wujud dari cita-cita kebesaran dunia Arab yang titik awalnya dimulai di Doha, Qatar, saat jaringan televisi Al Jazeera yang setara CNN dibangun.

Atau mungkin ingin memberi tanda bahwa dunia saat ini, terlepas keterbelahan kekuatan-kekuatan politik global, menampakkan saling ketergantungan yang makin tinggi satu sama lain.

Memandang Burj Khalifa, terasa pula betapa pengetahuan dan teknologi, sudah seperti aliran arus dan merambah seluruh permukaan bumi nyaris tanpa hambatan, sama persis dengan aliran modal dan investasi yang menyertainya.

Tetapi juga disadari bahwa untuk meraih itu semua diperlukan kerja keras untuk membangun infrastuktur yang tentu saja tidak murah.

Terbayangkan juga misalnya, berapa juta watt listrik yang harus disediakan untuk bangunan megah dan mewah ini.

Pada pelatarannya, terkonstruksi pula struktur air mancur yang disebut Dubai Fountain yang dibangun menghabiskan 217 juta dollar AS dan airnya memancar sampai ketinggian 150 meter dengan berbagai bentuk.

Diterangi cahaya warna-warni dari 6.600 lampu sorot yang memproyeksikan 50 bentuk tata warna, mengekspresikan lagu-lagu Arab dan dunia.

Dubai Fountain dirancang WET Enterprises Design yang berpusat di California dan juga perancang air mancur di Bellagio Hotel, Las Vegas.

Melalui Burj Khalifa yang struktur bangunan dan inspirasinya datang dari kembang mekar Carolina Spiderlily (Hymonecallis), kembang yang tumbuh di daerah-daerah basah di Timur Tengah, membuktikan bahwa sebuah bangsa berikut ambisi-ambisinya tetap bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain, tentu dalam posisi setara, untuk dapat merancang dan membangun serta menghimpun modal dan memasarkannya.

Sebagai wujud perpaduan puncak antara ilmu pengetahuan dan seni, Burj Khalifa dapat dikatakan himpunan pencapaian umat manusia. (*)

Komentar