Oleh Mubha Kahar Muang
(Anggota DPR 1987-1992-1997-1998)
VENESIA adalah ibu kota Region Veneto Italia yang terletak di Semenanjung Venesia, tenggara Italia. Tempat ini pada awalnya hanyalah sebuah laguna di ujung barat Laut Adriatik yang tak berpenghuni.
Ketika Romawi runtuh pada 400-an Masehi, orang-orang yang berdiam di daratan utama di sepanjang pesisir timur laut Italia merasa tidak aman.
Bangsa Asia Tengah seperti Suku Hun dan bangsa Jermanik, suku Ostrogoth, kerap menyerbu daerah tersebut, mereka menjarah dan membakar rumah penduduk.
Orang-orang melarikan diri dan bersembunyi di pulau-pulau laguna yang sulit dijangkau tetapi mereka aman di sana.
Ketika bangsa Lombard menyerbu Italia tahun 508 Masehi, semakin banyak orang yang menyingkir ke laguna ini.
Kota Seratus Tujuh Belas Pulau
Panjangnya kira-kira 15 km dan lebar 14 km, terbentuk karena naiknya permukaan air laut setelah zaman es berakhir.
Daratannya berupa pulau-pulau kecil, 117 pulau, termasuk Venesia. Luas daratan hanya 8 persen dari keseluruhan luas laguna.
Sekitar 11 persen merupakan perairan terbuka yang difungsikan menjadi kanal. Bagian terluas adalah daratan berlumpur.
Pembangunan pertama di tempat ini, menurut dokumen-dokumen kuno, didirikan di atas pondasi tiang-tiang yang ditancapkan ke dalam lumpur diikat dengan anyaman ranting dan bulu.
Belakangan mereka membangun rumah-rumah batu di atas pondasi ribuan tiang kayu.
Letaknya yang strategis di Cekungan Mediterania, membuat laguna ini kemudian menjadi terminal perdagangan di masa lalu.
Marco Polo
Dia lahir di Venezia, Italia 1254.
Ia adalah putra pedagang kaya raya. Baru berkesempatan bertemu dengan sang ayah, Niccolo, ketika berusia 15 tahun.
Pasalnya, sang ayah dan pamannya, Maffeo Polo, adalah pedagang permata yang menghabiskan sebagian waktunya di Konstantinopel.
Marco Polo adalah salah satu penjelajah dunia paling terkenal yang hidup pada abad ke-13.
Kisah Marco Polo menelusuri Jalur Sutra hingga ke negeri China tertuang dalam sebuah buku berjudul “Perjalanan Marco Polo”.
Dalam buku tersebut, diceritakan bahwa ia bersama ayah dan pamannya melakukan perjalanan dari Eropa ke Asia antara 1271-1295.
Marco Polo memulai penjelajahan dunia pada 1271, ketika ia berusia 17 tahun.
Perjalanan Niccolo dan Maffeo ketika bergabung dengan misi diplomatik ke istana Kubilai Khan, penguasa Mongol, itulah yang nantinya membawa Marco Polo menjelajahi negeri-negeri di Asia.
Di sana ia berjumpa Kubilai Khan, tinggal di istananya dan menjadi penasihat kerajaan.
Marco Polo, yang sempat tinggal di China selama 17 tahun, menggambarkan tentang kebudayaan daerah Timur yang maju.
Selain itu, Marco Polo ternyata pernah singgah di Pulau Sumatera dan mengaku melihat makhluk mitologi berwujud kuda bertanduk satu atau unicorn.
Setelah 24 tahun Marco Polo kembali ke Venesia dengan membawa catatan perjalanan paling legendaris yang pernah ditorehkan umat manusia. Jalur rintisan Marco Polo kelak disebut sebagai jalur sutra.
The Merchant of Venice
Kisah yang menginspirasi maestro sastra, Shakespeare yang mengabadikannya dalam karya agung , The Merchant of Venice, ditulis tahun 1596-1598.
Kisah The Merchant of Venice mempertemukan beragam kebudayaan di mana berbagai bangsa dihadirkan dan berinteraksi dalam cerita.
Portia gadis cantik, cerdas, terkenal dan menjadi dambaan semua pemuda adalah seorang Nasrani. Ayahnya mempertaruhkan jodohnya melalui tebak-tebakan.
Shylock seorang Yahudi, pedagang sukses yang juga rentenir. Rombongan pangeran dari Afrika yang datang melamar Portia, membawa serta orang-orang Arab masuk ke dalam keriuh-rendahan perdagangan kota Venesia yang kosmopolit.
Keseluruhan drama tersebut mengukuhkan betapa Venesia merupakan salah satu pusat pencapaian era Renaisans. Era Renaisans juga kerap dipandang sebagai era romantisisme dalam seni.
Waktu berganti tetapi keromantisan masa itu seolah abadi di kota tua Venesia.
Komposer Vivaldi
Di kota indah yang permukaannya selalu dikepung air dari tepi Laut Adriatik ini, lahir komposer Vivaldi. Pada 1723. Ia mencipta Le Quattro Satgioni (Empat Musim). Komposisi yang menandai puncak pencapaian musik barok dan dimainkan hingga saat ini.
Sepanjang abad ke-13 hingga abad ke-17, Venesia yang selalu basah hingga disebut kota air, menjadi simbol pencapaian kebudayaan Barat yang terpenting.
Hal ini dapat dilacak pada bangunan-bangunan di sekitar Piazza San Marco dengan pusat perhatian pada Basilika Santo Markus, pusat kota Venesia saat ini.
Jalan-jalan utama kota beraspalkan ketinggian air yang meliuk di celah-celah bangunan.
Gondola
Para pengunjung dapat meresapi keromantisan kota Venesia ketika menyusuri jalan-jalan kota menggunakan gondola.
Bunyi kecipak air saat bersentuhan dayung seolah bersahutan dengan riak yang timbul di haluan saat sampan membelah jalan.
Mulanya sampan tradisional ini hanya boleh digunakan oleh para bangsawan maritim Venesia. Tahun 1096, penguasa Venesia Doge Vito Falier menerbitkan piagam yang membolehkan penduduknya membuat gondola. Sejak saat itu gondola dipakai sebagai alat transportasi sehari-hari.
Romantisme gondola ini banyak ditampilkan dalam film-film produksi Hollywood, termasuk film box office The Tourist yang dibintangi Angelina Jolie dan Jhonny Depp.
Dengan pesanan tertentu, gondolier, pengayuh gondola dapat diminta untuk bernyanyi sambil membawa pengunjung menelusuri sudut-sudut Venesia yang memiliki 400-an kanal dan 150 jembatan.
Mengakses kota Venesia, dapat dilakukan dengan berbagai moda transportasi. Salah satunya adalah melalui jalan darat, kereta api, atau pesawat Udara.
Seperti kota-kota dunia lainnya, pesona antik Venesia juga tak lepas dari serbuan luxury-product, untuk memuaskan para wisatawan yang senang berbelanja.
Di kitaran Piazza San Marko, setelah menikmati kemegahan Katedral Santo Markus dengan menara lonceng Campanille-nya, atau bermain dengan ratusan merpati yang setia di lapangan itu, para pengunjung dapat berbelanja atau sekadar window-shoping di butik-butik Louis Vuitton, Prada, Bulgari, Hermes, Bally dan masih banyak yang lainnya.
Di kitaran piazza ini pula terdapat toko-toko penjual gelas kristal khas Venesia yang terkenal. Produk kerajinan gelas kristal yang dipajang di toko-toko berasal dari Murano, salah satu pulau Venesia.
Sejarah kerajinan khas ini sudah berusia sekitar 1.000 tahun. Dibuat dengan menggunakan pembakaran bahan kristal dengan teknik tiup. Para perajin hingga kini masih mempertahankan cara kerja tradisional tersebut.
Nama yang kerap disebut oleh para arkeolog terkait dengan kerajinan kristal khas Murano ini adalah Angelo Barovier, maestro kaca, dengan detail desain khas Renaisans yang masih dipertahankan sampai saat ini.
Kekhasan seni ini juga tampak pada ekspresi rumah-rumah para pengrajin yang berwarna-warni, layaknya kristal Venesia.
Kota ini juga dikenal dengan julukan The Queen of Adriatic karena menyimpan ekspresi seni topeng yang khas. Tradisi topeng ini juga berusia sangat tua, menurut catatan dimulai sekitar tahun 1300-an Masehi.
Ketika itu kota ini banyak dikunjungi para bangsawan Eropa untuk berdagang dan bersenang-senang. Untuk menyamarkan identitas kebangsawanan mereka, malam hari mereka biasanya menggunakan topeng.
Pada era selanjutnya, kebiasaan ini menumbuhkan tradisi karnaval yang dilakukan 40 hari sebelum paskah.
Inilah yang menumbuhkan industri kerajinan topeng yang bertahan hingga sekarang, terkenal dan khas.
Topeng Venesia terbuat dari bahan kulit dan akrilik. Dapat dijumpai di seluruh pelosok kota didagangkan untuk para pengunjung.
Tantangan Kota Venezia
Ketika kota ini didirikan lebih dari 1.600 tahun lalu, permukaan air laut lebih rendah sekitar enam meter dari sekarang.
Efek gabungan akibat iklim global yang berpotensi terus menaikkan permukaan laut dan penurunan tanah kota, merupakan ancaman serius atas keseluruhan pesona Venesia.
St Mark’s Basilika, katederal tua berusia 900 tahun, posisinya kini sedikit condong ke kiri karena pondasi yang tidak stabil.
Para ahli memperingatkan bahwa dalam 50 tahun ke depan kota Venesia akan menenggelamkan tanahnya sedalam 20 cm.
Kita tentunya berharap bahwa akan ditemukan solusi untuk menyelamatkan Venesia yang selama berabad-abad telah mempertahankan keaslian dan pesona masa lalunya. Kota tua perdagangan, kota perjumpaan peradaban Barat dan Timur, juga kota yang melahirkan tokoh-tokoh legendaris dalam sejarah.
Venesia bukan hanya menyumbang dunia dengan Marco Polo, Vivaldo, eksotisme sejarah, seni dan turisme, tetapi juga pelajaran berharga bagaimana menata, memelihara, mempertahankan dan mengintegrasikan 117 pulau-pulau kecil menjadi kota wisata dunia.
Komentar