TILIK.ID — Tarik menarik penetapan lokasi Musyawarah Nasional (Munas) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) berakhir. Rapat Presidium Majelis Nasional pada Kamis malam (10/3/2022) akhirnya memutuskan Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai tempat Munas XI KAHMI.
“Dengan mengucapkan bismillah, kita putuskan [Munas XI KAHMI] di Sulteng, di Kota Palu,” kafa Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Riza Patria, dalam Rapat Presidium MN KAHMI di KAHMI Center, Jakarta, Kamis malam.
Rapat juga dihadiri langsung Presidium Hamdan Zoelva, dan Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady. Sementara itu presidium lainnya, yakni Ahmad Doli Kurnia, Siti Zuhro, Herman Khaeron, dan Viva Yoga Mauladi, hadir secara daring via Zoom Meeting.
A Riza mengatakan, Kota Palu ditetapkan sebagai tuan rumah karena beberapa kali dilanda bencana besar, seperti gempa bumi dan tsunami. Bahkan, sampai saat ini masih tahap pemulihan.
“[Kota Palu ditetapkan] karena kita ingin angkat Sulteng sebagai daerah pascabencana. Kita harapkan ke depannya memberi support dan terjadi percepatan pembangunan,” tuturnya.
Selain itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berharap ke depannya event-event internasional bisa segera diselenggarakan lagi di Sulteng.
Sulteng juga dipilih dengan alasan Sulteng merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kerap terjadi konflik.
“Melalui penetapan sebagai tuan rumah munas, KAHMI ingin memberikan pesan agar konflik segera dihentikan demi kedamaian bersama,” katanya.
Palu di Sulteng dan Manado di Sulawesi Utara (Sulut) adalah dua kota yang bersaing menjadi tuan rumah Munas XI KAHMI. Kesiapan kedua kota ini disampaikan para alumni dan pemerintah setempat.
Persaingan keruanya pun sampai jor joran di berbagai grup-grup WhatsApp alumni HMI. Bahkan terjadi ‘perang’ video pernyataan kesiapan Gubernur Sulut dan Gubernur Sulteng serta alumni HMI di kedua daerah.
Menurut Riza Patria, penentuan tempat ini sangat alot. Sulut dan Sulteng sama-sama memenuhi syarat dukungan serta kesiapan. Dukungan teknis, baik Sulut maupun Sulteng, sama-sama memenuhi syarat.
Dukungan finansial, dukungan pemerintah setempat, dan dukungan alumni di Sulut dan Sulteng juga sudah sangat besar. Untuk memutuskan cukup alot.
“Sulitnya menetapkan lokasi Munas ini, lebih sulit daripada memutuskan lokasi Piala Dunia. Kalau bisa kita bagi dua tempat. Seperti Piala Dunia di Jepang dan Korea,” kata sambil tersenyum.
Dalam rapat akhirnya diputuskan Kota Palu di Sulteng yang menjadi lokasi Munas ke-11 yang akan berlangsung pada November mendatang. (lks)
Komentar