TILIK.ID — Silaturahmi nasional (Silatnas) organisasi relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden 2024, Selasa malam (1/3/2022) berjalan lancar. Silaturahmi secara hybrid, virtual dan offline, itu diikuti hampir 500 peserta dari seluruh Indonesia.
Silaturahmi nasional bertema “Edukasi Politik dalam Menanggapi Isu-Isu Pencalonan Presiden dan Penguatan Kebersamaan Sesama Relawan” itu menampilkan dua narasumber utama, yakni Koordinator Presidium DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) La Ode Basir dan Pengamat Politik Hendri Satrio.
La Ode Basir dalam paparannya mengatakan, pendirian organisasi relawan ANIES ini dimulai tahun lalu melalui serangkaian diskusi bersama sejumlah kader dari latarbelakang organisasi, latarbelakang profesi, dan lain-lain.
“Dalam serangkaian diskusi itu, kita membicarakan empat tahun kepeminpinan Mas Anies Badwedan. Dalam diskusi diambil kesimpulan bahwa Mas Anies berhasil memimpin Jakarta dengan prestasi dan penghargaan internasional,” katanya.
La Ode pun mencontohkan kebijakan dan program Gubernur Anies Baswedan yang mendapat pengakuan publik. Seperti bagaimana pengurangan banjir dan kecepatan penurunan genangan air.
“Kemudian Mas Anies berhasil mengintegtasikan transportasi umum yang mendapat pengakuan lembaga internasional. Kemacetan pun Jakarta saat ini sudah keluar dari 10 besar kota termacet dunia,” kata La Ode Basir.
Anies Baswedan juga menghadirkan kesejahteraan warga dengan berbagai kartu seperti Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Lansia, bantuan beasiswa mahasiswa berprestasi, sampai pada bantuan untuk warga difabel.
La Ode Basir juga menjelaskan program kesejahteraan lain seperti rumah DP 0 rupiah, pembangunan perumahan Kampung Akuarium, dan pembukaan pantai reklamasi yang tadinya wilayah private.
Dia mengatakan alasan-alasan inilah mengapa hasil diskusi memutuskan Mas Anies, karena terbukti sukses membangun Jakarta dengan sejumlah prestasi dan penghargaan.
Untuk memperjuangkan Anies Baswedan, lanjut La Ode Basir, hasil sepakat membentuk organisasi relawan dengan nama Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera atau disingkat ANIES.
“Pemilu memang masih jauh namun organisasi relawan dan dukungan pada Mas Anies lebih dini kita deklarasikan. Kita deklarasi pada 20 Oktober 2021, tiga tahun sebelum 2024. Artinya apa? Agar banyak waktu untuk mensosoalisasikan Mas Anies dengan segala prestasinya,” beber Basir.
Setelah deklarasi di Gedung Joeang 45 Jakarta, selanjutnya diikuti dengan deklarasi di daerah-daerah. Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan, dan Sumatera Barat telah membentuk kepengurusan sampai tingkat kabupaten dan kota.
“Tugas kita sebagai relawan pendukung adalah bekerja untuk terus meningkatkan elektabilitas dan popularitas Mas Anies Baswedan agar bisa diusung oleh partai politik,” beber La Ode Basir.
Pengamat politik Hendri Satrio yang menjadi marasumber menjelaskan, Pemilu 2024 masih dua tahun. Di sela itu banyak aspirasi bisa disampaikan sebagai bentuk berpartisipasi politik masyarakat.
Namun menurut Hendri Satrio, masih banyak tantangan yang harus dihadapi relawan saat ini. Apalagi Anies masih di posisi tiga besar survei-survei yang ada. Tapi untuk melihat Indonesia pasca Jokowi, jika memilih Anies Baswedan, maka lihatlah seperti apa Jakarta.
“Jika Anda memillih Anies pasca Jokowi maka lihatlah Jakarta. Jika Anda memilih Ridwan Kamil, maka lihatlah Jawa Barat, dan seterusnya,” kata Hendri Satrio.
Kemudian, kata Hendri, dari hasil survei ada pergeseran isu. Kalau calon presiden isunya dari figur merakyat menjadi figur cerdas, maka sebagai relawan Anies, usunglah isu pilih presiden yang cerdas.
“Ciri-ciri presiden yang cerdas itu adalah mampu mengubah strategi pemenangan dari pencitraan menjadi pameran-pameran. Pameran-pameran itu adalah strategi pemenangan dengan memamerkan hasil-hasil kerja, hasil-hasil pembangunan,” kata Hendri.
Kalau pemimpin tidak punya hasil kerja dan hasil pembangunan, menurut Hensa, strateginya jadi pencitraan. Jadi silahkan teman teman memperlihatkan apa saja hasil kerja dan hasil pembangunan yang telah dilakukan Anies Baswedan.
“Cara ini bisa mengubah paradigma pemilih Indonesia secara keseluruhan bahwa memang tidak lagi pencitraan strateginya, tapi strateginya adalah pameran-pameran. Pameran hasil kerja, pameran hasil ide, dan pameran hasil pembangunan,” katanya lagi.
Sebelum Hendri Satrio berbicara, dua moderator, Ibu Anggun Darani (Sekjen DPP ANIES) dan Ibu Mugira (Wasekjen) mengumumkan kepada peserta bahwa pertemuan nasional ini ‘diganggu’. Anggun mengatakan dua telepon La Ode Basir di-hack orang.
Hal yang sama juga terjadi pada telepon Anggun dan Ibu Mugira, serta beberapa nomor WA presidium DPP ANIES dalam penguasaan hacker. Karena itu banyak relawan dari daerah-daerah yang tidak dapat mengikuti zoom meeting ini.
Sebelumnya, DPP ANIES memprediksi peserta bisa sampai 1000-an partisipan. Namun sekitar 4 jam sebelum acara dibuka, hecker ‘menyerang’. Mengobok-ngobok-obok sistem komunikasi informasi Silatnas. Tercatat beberapa grup daerah dia rusak setelah mengambil alih admin.
Dua nomor WhatsApp Koordinator Presidium DPP Alimasi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) La Ode Basir juga dihack orang. La Ode tak bisa dihubungi dua jam sebelum acara dibuka.
Informasi yang masuk ke TILIK, tak hanya dua nomor La Ode Basir yang dihack, ada beberapa nomor presidium pengurus DPP ANIES juga macet. Padahal sentral komunikasi acara berada pada presidium. Medsos Sekjen DPP ANIES Anggun Darani yang akan bertindak sebagai moderator juga dihack orang.
Nomor WA Koordinator relawan untuk Wilayah Sumatera Bpk Ilham Pisang juga diambilalih orang. Grup WA wilayah Sumatera pun langsung kehilangan anggota grup. Begitu juga wilayah Sulawesi menjadi kosong. Akibatnya sabagian besar relawan seluruh Indonesia kehilangan informasi mengenai acara Silatnas.
“Iya dua nomor saya tidak dalam penguasaan saya. Padahal di HP itu ada telepon-telepon penting. Ya hilang sudah,” kata La Ode Basir usai pertemuan nasional hybrid itu, Selasa malam (1/3/2022). (bes)
Komentar