TILIK.ID — Ulama kharismatik Dr KH Ali Yafie yang sudah berusia 96 tahun hadir untuk mendoakan pembangunan masjid apung Ancol, Selasa (14/12/2021).
KH Ali Yafie hadir dengan menggunakan kursi roda dan disambut petinggi Ancol, Geisz Chalifah. Ulama kharismatik itu pun mendoakan agar masjid apung Ancol bermanfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat.
Pambangunan masjid apung Ancol dimulai saat ground breaking yang dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Anies Baswedan pada 19 November 2019.
Pembangunan masjid yang menelan biaya sekitar Rp 50 miliar itu diperkirakam rampung dalam setahun. Namun karena pademi menyerang, pembangunannya tersendat.
Selain desain modern tanpa kubah, masjid apung Ancol memiliki teknologi mutakhir. Salah satunya air akan diproses melalui SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang dapat memproses air laut menjadi air tawar untuk keperluan masjid.
Bahan bangunan akan menggunakan material “stainless steel” dan kayu agar bangunan sejuk, serta terdapat beberapa sekat untuk angin keluar masuk.
Masjid juga akan menggunakan teknologi daur ulang. Dengan teknologi sensor, air buangan tidak keluar total, tapi didaur ulang.
Geisz Chalifah mengatakan, lokasi masjid yang menjorok dari daratan menjadikan masjid itu sebagai bangunan unik dan satu-satunya di Jakarta.
“Area masjid memiliki luas 2.000 meter persegi yang mampu menampung hingga 2.500 jamaah,” kata Geisz.
Bangunan akan berbentuk segi lima yang mencerminkan rukun Islam serta jumlah waktu shalat wajib dalam satu hari. Tinggi masjid mencapai 25 meter yang melambangkan 25 nabi yang dikisahkan dalam Al Qur’an.
“Pada sisi luar masjid akan terdapat enam minaret (menara) yang melambangkan dasar rukun iman,” katanya.
Geisz Chalifah meminta masyarakat ikut mendoakan agar masjid apung Ancol ini dapat selesai dan bermafaar bagi masyarakat sekitar dan pengunjung Ancol khususnya. (lms)
Komentar