TILIK.id, Jakarta — Sisi humanis Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada warganya terlihat lagi. Itu setelah Anies mengunjungi RS Pasar Minggu menjenguk ibu dari sahabatnya.
Saat itu, seorang ramaja yang terbaring sakit parah memanggil-manggil namanya di balik korden.
“Pak Anies, Pak Anies, Pak Anies!!” panggil remaja usia 15 tahun itu, Kamis malam pekan lalu. Suaranya keras meski terhalang masker oksigen.
Anies menghampiri. Mata anak itu menatap tajam. Tangan, kaki dan sekujur badan terkulai tanpa gerak. Dia mengalami patah di dua ruas tulang lehernya. Tangan dan kaki terlihat lumpuh.
Anak yang bernama Rachmat Hidayat itu kecelakaan saat perjalanan menuju ke kegiatan taklim.
Setelah menyebut namanya, remaja yang dipanggil Dayat itu menyanyikan lagu penyemangat Persija. Anies juga menerima informasi, Dayat juga suka melantunkan shalawat. Dalam sakit yang tak terkira itu, dia masih melantunkan shalawat.
“Cium saya Pak. Cium saya Pak,” pinta Dayat kepada Anies.
Anies menatapnya, dia tersenyum, dan Anies pun tersenyum. Lalu Anies menyentuh keningnya, pundaknya. Perlahan mencium keningnya. Lama.
Anies seperti mencium anak sendiri, sambil membayangkan sedang berhadapan perenggang nyawa. Terdengar suara lirihnya.
“Terima kasih Pak Anies, terima kasih,” kata Dayat.
Anies tersenyum dan berdoa. Selanjutnya Gubernur DKI itu pamit sambil memastikan operasi bisa segera dilaksanakan.
“Alhamdulilah Jumat pagi operasi dilakukan. Ikhtiar manusia menyelamatkan anak belia ini. Lebih dari 12 jam dokter dan paramedik berjuang di meja operasi. Misi yang tidak ringan,” kata Anies menceritakan melalui akun medsosnya.
Namun, kata Anies, Allah punya rencana lain. Minggu subuh, sebuah teks masuk di WA mengabarkan Dayat wafat pukul 1 dinihari.
Paginya Anies melayat ke Jagakarsa. Di mushola tempat dia disholatkan. Gubernur menemui ibu dan ayah remaja itu, yang masih terpukul. Tak pernah ada dalam bayangannya kalau mereka yang melahirkan dan membesarkan Dayat, kini harus menguburkannya.
Kepada orangtuanya Anies menyampaikan Insya Allah Dayat ini akan jadi pembuka Jannah bagi mereka, amiin.
“Kamis malam di rumah sakit, dia panggil saya dan minta dicium. Saya cium dia seakan anak sendiri. Minggu pagi ini saya datangi lagi Dayat. Kali ini telah jadi jenazah. Husnul khatimah Insya Allah…”
“Setelah disholatkan, kami angkat jenazahnya. Melepas ke rahmatullah… Ke Rahmatullah semua akan kembali, sebuah pelajaran bagi semua. Kullu Nafsin Dzaa Iqatul Maut… Al Fathihah,” tutur Anies. (lms)
Komentar