TILIK.id, Jakarta — Mantan Kasad TNI Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar
tutup usia di RS Pondok Indah pada Kamis pagi. Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengungkapkan rasa kehilangan pendahulunya di KONI itu.
Marciano mengatakan, Wismoyo meninggalkan warisan besar untuk olahraga nasional, terutama cita-cita untuk menjadikan olahraga sebagai salah satu pilar untuk mengangkat kejayaan Merah Putih di tingkat internasional.
“Saya dan keluarga besar KONI Pusat berserta seluruh jajarannya berduka cita yang mendalam atas meninggalkanya Bapak Wismoyo Arismunandar yang juga mantan Ketua Umum KONI Pusat dua periode, 1995-1999 dan 1999-2003,” kata Marciano Norman, Kamis siang.
Marciano mengaku kehilangan besar atas wafatnya Wismoyo, karena menurutnya, beliau merupakan sosok yang penuh perhatian terhadap kejayaan olahraga Indonesia.
Menurut Marciano, perhatian dan keinginan besar Wismoyo untuk mengangkat prestasi dan kejayaan olahraga Indonesia terlihat jelas pada syair lagu Mars Patriot yang ia ciptakan dan merupakan salah satu warisan dari kepemimpinan Wismoyo saat menjadi Ketua Umum KONI Pusat.
“Kalau kita amati jelas, yang tertulis dalam syair lagu Mars Patriot itu adalah cita-cita Pak Wis. Itu kata-kata Pak Wis yang menginginkan kita, Indonesia, dahsyat dan perkasa,” ujar Marciano.
Mantan Kepala BIN ini kemudian mengutip penggalan syair Mars Patriot yang menjadi cita-cita Wismoyo Arismunandar.
“Kesetiaan adalah kebanggaanku, disiplin satu-satunya nafasku, demi jayanya sang Merah Putih, kehormatan adalah segalanya… Biar mata dunia Memandang Indonesia, kita dahsyat dan perkasa, biar mata dunia memandang Indonesia, kita dahsyat dan perkasa, kami patriot!”
Marciano menekankan keinginan Wismoyo itu bukan hanya digelorakan di bidang olahraga. Saat menjadi KSAD, Wismoyo juga tidak kenal lelah menanamkan nilai-nilai kejayaan Indonesia sebagai negara yang besar dan kaya raya.
“Waktu beliau menjadi KSAD, hampir di setiap asrama ada kata-kata yang menggugah semangat kebangsaan, kebanggaan dan kejayaan Indonesia,” ujarnya.
Di bidang olah raga, Wismoyo juga punya keinginan luhur untuk menjadikan olahraga sebagai salah satu andalan dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Wismoyo selalu memotivasi agar seluruh insan olahraga bisa menghasilkan prestasi besar mengingat Indonesia adalah bangsa yang besar.
Wismoyo pun kerap menekankan bahwa persahabatan merupakan warisan terbesar dari olahraga. Dari sini, Wismoyo ingin menanamkan nilai-nilai persahabatan dalam olahraga merupakan yang utama. Dengan demikian, para insan olahraga diharapkan dapat selalu bersikap kesatria.
Yang menonjol lagi dari Pak Wismoyo, kata Norman, tentu gaya kepemimpinannya yang kebapakan dan penuh perhatian kepada para jajarannya. Perhatiannya sangat besar kepada para atlet yang merupakan putra-putri terbaik pilihan bangsa.
“Kita apresiasi apa yang telah dibuat Pak Wis untuk olahraga Indonesia. Kita harus menjadi Patriot Olahraga,” tegas lulusan Akademi Militer tahun 1978 itu.
Wismoyo Arismunandar wafat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Kamis pagi. Jenazah mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu disemayamkan di kediamannya yang berlokasi di Jalan Gempol No. 10 Raya Bambu Apus, Jakarta Timur, kemudian dibawa ke Giribangun, Solo. (lbm)
Komentar