RUPS LB Bank Danamon Angkat Komisaris Independen Baru

TILIK.id, Jakarta — PT Bank Danamon Indonesia Tbk hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang menyetujui pengubahan susunan anggota Dewan Komisaris. Juga pengubahan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Perubahan Dewan Komisaris sesuai kebutuhan korporasi, sedangkan perubahan Anggaran Dasar dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

RUPS-LB menyetujui pengangkatan Hedy Maria Helena Lapian sebagai Komisaris Independen Bank Danamon yang memiliki pengalaman luas di perbankan serta perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia.

“Pengangkatan Hedy Maria Helena Lapian sebagai Komisaris Independen akan semakin memperkuat fungsi pengawasan dan meningkatkan tata kelola yang baik di Bank Danamon,” kata Yasushi Itagaki, Direktur Utama Bank Danamon, Kamis (26/11/2020).

Dengan pengalaman Ibu Hedy yang sudah teruji di sektor keuangan, tambah Yasushi, kami yakin peranan beliau akan besar dan berarti dalam mendukung Bank Danamon menjadi organisasi yang senantiasa memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan dan berkontribusi positif kepada masyarakat.

BACA JUGA :  Sektor Energi Dikecualikan dalam PSBB, Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG Aman

Berikut Susunan Dewan Komisaris Bank Danamon setelah pengangkatan Hedy Maria Helena Lapian menjadi:

1. Takayoshi Futae sebagai Komisaris Utama
2. J.B. Kristiadi Pudjosukanto sebagai Wakil Komisaris Utama Independen
3. Made Sukada sebagai Komisaris Independen
4. Peter Benyamin Stok sebagai Komisaris Independen
5. Masamichi Yasuda sebagai Komisaris
6. Noriaki Goto sebagai Komisaris
7. Nobuya Kawasaki sebagai Komisaris
8. Hedy Maria Helena Lapian sebagai Komisaris Independen

Hedy Maria Helena Lapian bukan orang baru di sektor keuangan. Penddikan MBA diselesaikan di Joseph M. Katz Graduate School of Business University of Pittsburgh, USA. Dia mengambil Program Akselerasi dengan konsentrasi Keuangan dan lulus tahun 1985.

Steata 1 di Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Jurusan Manajemen dan lulus tahun 1983.

Pengalaman kerja juga cukup mentereng di bidang keuangan. Di PT CIMB Niaga Indonesia menjadi Crisis Management Advisor dari Apr 2020 – Jun 2020. Kemudian Direktur Sumber Daya Manusia dari April 2016 sampai April 2020.

Ibu Hedy juga bekerja di PT. Asuransi Tokio Marine Indonesia di mana pernah menjadi Komisaris Independen dari Oktober 2015 sampai Maret 2016. Sebelumnya pernah di PT Bank DBS Indonesia sebagai Direktur SRO.

BACA JUGA :  OJK: Jangan Gunakan Debt Collector bagi Terdampak Covid-19

Sebelumnya lagi bekerja di PT Bank International Indonesia selaku Direktur Manajemen Risiko, dari Juli 2010 sampai Maret 2014. Lalu PT. Bank Barclays Indonesia sebagai Direktur Corporate Banking dati Januari 2009 sampai Juni 2010.

Tahun 2007 sampai 2008, Hedy bergabung dengan ABN AMRO, Jakarta, sebagai Country Head of Corporate dan Institusi Keuangan. Juga pernah di PT AIG LIFE, Jakarta selaku Direktur dan Chief Financial Officer dari November 2001 sampai April 2006.

Tahun 2000 sampai 2001 bekerja di PT Bank Internasional Indonesia sebagai Managing Director Corporate dan Investment Banking. Sebelumnya juga sempat menjadi Direktur Corporate Banking pada American Express Bank, Jakarta.

Selain itu, juga pernah di ING Indonesia Bank, Jakarta, American Express Travel
Standard Chartered Bank Bank, Bank of Trade, San Francisco, dan Union Bank di Los Angeles tahun 1985.

RUPS-LB Bank Danamon menerapkan
protokol kesehatan yang berlaku,
termasuk menggunakan teknologi
virtual sebagai sarana pertemuan.

Bank Danamon senantiasa menerapkan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, memakai masker, menyediakan hand sanitizers di cabang-cabang dan kantor perseroan, pemasangan alat face recognition, pemeriksaan suhu badan.

BACA JUGA :  Bank Danamon: Bankir Pertimbangkan Konten YouTube Jadi Jaminan Kredit

Bank Danamon juga menerapkan work
from home, split operations untuk staff yang bekerja di unit kritikal, pembukaan Pojok Kesehatan (Health Corner) dengan fasilitas swab dan rapid tes, dan kewajiban pengisian survei harian bagi karyawan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. (lmb)

Komentar