TILIK.id — Pandemi Covid-19 di Madrid Spanyol terus merebak. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 859 kasus per 100 ribu penduduk. Kawasan otonom Madrid pun menjadi area wabah Covid-19 terparah di Eropa.
Karena itu kawasan tersebut , akan ditutup di bawah aturan karantina wilayah (lockdown) dalam beberapa hari mendatang. Lock down akan dilakukan setelah pemimpin wilayah itu setuju untuk patuh pada perintah pemerintah pusat.
Rasio kasus Covid-19 di wilayah Madrid tercatat dua kali lipat dibandingkan rasio kasus secara nasional. Daerah ini mencapai 769.188 kasus, yang tertinggi di Eropa Barat, dengan kematian sebanyak 31.791 kasus.
Pemerintah pusat Spanyol pada Rabu (30/9) malam memutuskan untuk memberlakukan kembali aturan baru karantina wilayah untuk Madrid, yang berpenduduk total lebih dari tiga juta orang.
Keputusan itu awalnya membuat geram otoritas wilayah, karena kekhawatiran mengenai dampak terhadap kehidupan masyarakat di kota yang terkenal dengan bar, restoran, dan banyak turis di masa-masa normal itu.
Namun Kepala Wilayah Madrid, Isabel Diaz Ayuso, kemudian menyatakan di hadapan dewan kewilayahan bahwa ia tidak mempunyai pilihan lagi selain mengikuti keputusan karantina wilayah tersebut.
“Wilayah ini bukanlah pembangkang, dan akan secara ketat mematuhi semua perintah. Namun, ya, kami akan ke pengadilan untuk memperjuangkan hak-hak warga Madrid,” kata Isabel.
Madrid dan sembilan kota sekitarnya akan menutup perbatasan untuk para penduduk dari luar yang ingin masuk untuk urusan tak penting. Yang diizinkan hanya untuk bekerja, sekolah, kunjungan dokter, dan berbelanja.
Untuk jam malam berlaku untuk bar dan restoran dimajukan menjadi pukul 23.00, dari sebelumnya 01.00.
Pemerintah Spanyol mengusulkan rencana untuk menutup pula taman dan area bermain, namun otoritas setempat dapat memberlakukannya kemudian.
Otoritas Madrid diberi waktu hingga Jumat (2/10) malam untuk mempublikasikan rincian aturan mengenai karantina wilayah, termasuk waktu pemberlakuan.
Aturan karantina wilayah baru ini diberlakukan oleh pemerintah pusat untuk semua kawasan kota di Spanyol dengan jumlah penduduk sedikitnya 100.000 jiwa, yang mencatatkan rasio 500 kasus per 100.000 penduduk dalam 14 hari terakhir. (lms)
Komentar