TILIK.id, Jakarta — Karyawan PT Pembangunan Jaya Ancol tak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah tahu manajemen Ancol tidak memotong gaji pegawainya. Jangankan PHK, gaji karyawan pun tidak dipotong.
Kegembiraan karyawan itu disampaikan oleh tiga karyawan yang mengapresiasi kebijakan manajemen lewat surat kepada Direksi dan Komisaris Ancol. Dalam suratnya, ketiga pegawai menyatakan rasa bahagianya kebijakan manajemen.
“Saat karyawan di beberapa perusahaan “dirumahkan” di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang akan berimbas kepada kehidupan keluarga mereka, kami disini masih bisa menikmati gaji plus THR dan termasuk juga sumbangan bencana banjir,” demikian cuplikan surat Budi Aryanto, Jumat.
Dia pun mendoakan agar seluruh Jajaran Direksi dan Komisaris Ancol selalu dilimpahi kesehatan, keteguhan hati, kekuatan, serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Tak hanya menyurat ke BOD, Budi juga menyurat ke rekan-rekannya sesama karyawan.
Kepada rekan-rakannya, Budi mengatakan ada banyak di luar Ancol sana, teman-teman kita, di posisi yang sama maupun posisi lain di Jakarta, di Indonesia, yang harus terkena unpaid leave tanpa digaji sama sekali atau ‘terpaksa’ (bahkan sebagian ‘dipaksa’) harus resign.
“Jangankan THR yang seharusnya sebentar lagi dibagikan, untuk mendapatkan gaji atau upah atas hasil kerjanya saja belum ada kejelasan. Mereka semua adalah pejuang, pekerja keras yang gigih di saat kondisi normal sebelum wabah corona ini terjadi, mereka berkontribusi sangat besar bagi perusahaannya,” tulis Budi dalam suratnya.
Apakah PHK itu kejam? Sepertinya begitu, tapi sadarkah kita bahwa banyak pengusaha juga yang terancam gulung tikar menghadapi kondisi saat ini. Pendapatan tidak ada, tapi punya tanggung jawab untuk memberikan nafkah bagi pegawainya; salah satu aset penting mereka.
“Banyak pengusaha yang punya hati nurani, tapi tidak bisa berbuat banyak. Kita perlu pahami, ini masa-masa terberat bagi siapapun. Ibarat makan buah simalakama, maju kena-mundur kena,” tambah Budi.
Dia menyatakan rasa syukurnya bahwa BOD Ancol sangat concern memikirkan karyawan, berusaha untuk tidak melakukan PHK ataupun pengurangan terhadap karyawan, berusaha agar karyawan tetap memperoleh haknya, gaji atau pendapatan, meski Ancol tutup untuk sementara, tanpa ada pendapatan sama sekali.
“Mohon teman teman syukuri hal ini. Marilah kita semua berdoa bersama bagi kesehatan kita, Komisaris dan Board of Director kita, mendoakan semua orang yang bekerja dan mencari nafkah di Ancol dan tentu saja bagi karyawan dan keluarga Ancol kita tercinta, agar semuanya senantiasa dalam keadaan sehat dan terbebas dari wabah Corona ini,” kata Budi lagi.
Namun, kata Budi, kalau nantinya ada sebagian hak kita yg harus dikurangi, ikhlaskan demi keberlangsungan hidup kita semua. Kalau nanti tanpa diminta sekalipun, bila perlu ulurkan tangan kita, ringankan beban ini dengan kita memberikan sebagian hak kita untuk membantu perusahaan tercinta ini untuk keberlangsungan kita semua.
“Semoga wabah corona ini segera selesai, dan hilang dari muka bumi ini, semoga bisnis Ancol bisa segera pulih. Dengan persatuan dan kebersamaan kita, insyaAlloh semuanya bisa kembali normal lagi,” katanya.
BACA JUGA:
Mulai Besok Taman Impian Jaya Ancol Tutup Selama Dua Pekan
Manajemen Perpanjang Penutupan Sementara Taman Impian Jaya Ancol
Karyawan Eko Nugroho juga menuturkan kebahagiaannya lewat surak kepada BOD Ancol. Dia berterima kasih atas perhatian dan komitmen manajemen Ancol kepada karyawan.
“Kami segenap karyawan *Divisi Corporate Secretary* mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk serta Anak Usaha atas komitmen dan perhatian yang telah diberikan kepada kami,” tulis Eko, Jumat (24/4).
Dia mengatakan, di tengah kondisi pandemi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya ini, Ancol tetap dapat memberikan gaji secara penuh kepada semua karyawan. Termasuk juga sumbangan bencana banjir serta tunjangan hari raya meskipun belum mendekati hari raya.
“Kami memahami bahwa kondisi ini mungkin yang terparah dalam sejarah perjalanan Ancol sebagai perusahaan. 41 hari tanpa ada pendapatan bukanlah sesuatu yang bisa membuat tidur tenang. Namun Ancol tetap menjalankan kewajiban kepada semua karyawan. Untuk itu sekali lagi kami ucapkan terima kasih,” kata Eko.
Di pun berdoa semoga kondisi pandemi global Covid-19 ini dapat segera berakhir agar Ancol dapat segera beroperasi seperti sedia kala menghibur dan memberikan pengalaman rekreasi yang tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan juga dunia.
“Kami juga turut mendoakan agar seluruh Jajaran Direksi dan Komisaris Ancol selalu dilimpahi kesehatan, keteguhan hati, kekuatan, serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa,” tulisnya.
Taman Impian Jaya Ancol berhenti menerima kunjungan satelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan instruksi menutup tempat-tempat rekreasi di Jakarta sebelum PSBB disetujui untuk Jakarta. Ancol dan Ragunan pun tutup.
Salah seorang Komisaris Ancol, Geisz Chalifah, menyatakan terima kasih atas apresiasi karyawan kepada manajemen Ancol.
“Di tengah musibah ini, memang tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Ancol, yang bisa dilakukan hanyalah menjaga komitmen dan kebersamaan dengan karyawan,” katanya. (lms)
Komentar