FORHATI: Selamatkan Al Aqsa dan Bangsa Palestina dari Penindasan Israel

TILIK.ID — Majelis Nasional Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) mengecam keras penindasan rezim Israel terhadap warga Palestina dan pencaplokan Syekh Jarrah yang menjadi wilayah hukum negara Palestina.

Kecaman FORHATI itu dikeluarkan Kamis (13/5/2021) dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1442H. Seruan diteken oleh Koordinator Presidium Hj Hanifah Husein dan Wakil Sekretaris Jenderal Aguswanti.

Dalam seruannya, Koodimator Presidium MN FORHATI Hj Hanifah Husein menyatakan penyerangan barbar Israel terhadap umat Islam dan jama’ah masjid Al Aqsa di penghujung Ramadan, adalah tindakan yang tidak beradab. Tindakan yang tidak berperikemanusiaam dan intoleran.

“Penyerangan terhadap jama’ah yang sedang melakukan i’tikaf menyambut Laylatul Qadar di dalam masjid al Aqsa, dan penyerangan ke penduduk di Gaza yang telah membunuh ratusan warga muslim terutama anak-anak dan perempuan merupakan tindakan brutal, radikal dan teror yang merampas kemanusiaan, serta kemerdekaan sejati rakyat dan bangsa Palestina,” kata Hanifah Husein dalam pernyataan seruan MN FORHATI.

Dalam seruan selanjitnya, MN FORHATI mengeluarkan 11 point atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel. Berikut point-pointnya.

Serangan barbar polisi dan tentara Israel terhadap jama’ah yang telah membunuh ratusan warga muslim Palestina terutama anak-anak dan perempuan merupakan tindakan brutal, radikal dan teror yang merampas kemanusiaan, serta kemerdekaan sejati rakyat dan bangsa Palestina, sekaligus tidak menghormati jama’ah muslim dan hukum internasional yang melindungi hak-hak bangsa Palestina dan umat Islam se dunia pada umumnya;

BACA JUGA :  22 Tahun FORHATI, Hanifah Husein Ajak Alumni Perkuat Ketahanan Keluarga

Perampasan hak atas tanah, tempat tinggal, dan berkehidupan warga Palestina di Yerussalem dan di seluruh wilayah Palestina sejak ribuan tahun sampai pendudukan Israel (5 – 10 Juni 1967), termasuk di Sheikh Jarrah (Yerussalem Timur) merupakan penjajahan yang bertentangan dan melawan hak asasi manusia yang sesungguhnya;

Israel dan seluruh serdadu pendudukannnya wajib menghormati hak-hak setiap bangsa Palestina dan umat muslim se dunia untuk menjalankan ibadah di Masjid al Aqsa yang berada di wilayah Al Quds, kota suci tiga agama (Islam, Kristen dan Yahudi), sekaligus wajib menjamin keamanan dan kenyamanan umat Islam beribadah;

Tindakan pembalasan perjuangan dan perlawanan bangsa Palestina pada malam takbir (12 Mei 2021) dari Gaza ke Tel Aviv merupakan reaksi wajar dan manusiawi atas seluruh aksi brutal zionis Israel yang tak pernah henti melakukan kezaliman dan penzaliman sadis atas warga Palestina, terutama terhadap kaum perempuan dan anak-anak.

Warga Palestina menggotong korban serangan Israel

Majelis Nasinal FORHATI memberikan dukungan moril dan do’a bagi perjuangan bangsa Palestina, terutama kaum perempuan yang gigih menjaga dan mempertahankan izzah (martabat) bangsa Palestina, kemuliaan dienul Islam dan kemanusiaan yang adil dan bahagia.

BACA JUGA :  Gubernur Anies Uji Coba Mobil Vaksin Keliling

Mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera bertindak dan tidak diam membisu menyaksikan penindasan tanpa henti zionis Israel terhadap umat Islam, warga Palestina di tanah air, negara dan bangsanya sendiri, sekaligus menghentikan aksi brutal zionis Israel yang bertujuan merampas seluruh wilayah Palestina sebagai wilayah Israel Raya.

Mendesak Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk mengambil inisiatif menggerakkan dukungan seluruh negara-negara Islam se dunia memberikan dukungan terhadap bangsa Palestina dan mencegah inisiatif segelintir pemimpin negara-negara Islam yang hanya untuk kepentingan domestiknya ingin melakukan rekonsiliasi dengan zionis Israel.

Mendesak Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (termasuk MPR RI, DPR RI, DPD RI) untuk menegakkan prinsip dasar kebangsaan “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa” sebagai amanat konstitusi dan secara nyata memberikan dukungan terhadap bangsa Palestina (sebagai salah satu bangsa pertama yang mengakui dan mendukung kemerdekaan dan kedaulatan RI tahun 1945).

Mendesak Pemerintah Republik Indonesia mengambil inisiatif, sesuai dengan prinsip politik luar negeri ‘bebas aktif,’ sekaligus memelopori gerakan ‘Jalan Harmoni Damai Dunia’ di atas pilar-pilar keadilan, kemerdekaan, dan kemanusiaan. Sekaligus mencegah setiap inisiatif domestik untuk melakukan hubungan diplomatik dengan zionis Israel.

BACA JUGA :  Menteri PUPR Wakili Pemerintah di Acara African Day 2021

Mengajak seluruh umat Islam, termasuk alumni Himpunan Mahasiswa Islam dan alumni Korps Alumni HMI-wati menggalang bantuan terhadap rakyat Palestina dengan memberikan dukungan nyata terhadap seluruh amal umat Islam Indonesia di Gaza dan di wilayah Palestina, yang diinisiasi oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat muslim, seperti pembangunan dan pengelolaan Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang terkena dampak serangan zionis Israel. Sekurang-kurangnya dengan berdo’a dan bermunajat kepada Allah SWT untuk perlindungan rakyat dan bangsa Palestina.

Walau tak mampu berbuat apa, namun ada satu senjata yang kita punya yaitu DO’A dan DONASI. Forhati mengajak untuk setiap muslim Indonesia dan seluruh dunia untuk berdoa dan terus berdoa membuka pintu langit memohon pertolongan ALLAH terhadap kezoliman zionis Israel terhadap rakyat Palestina. (als)

Video kegiatan kemanusian MN FORHATI

Komentar