TILIK.id — Penangkapan mantan sekretaris ormas yang telah dibubarkan, Front Pembela Islam (FPI), Munarman, mendapat reaksi keras publik. Mantan Ketua LBH Jakarta ini ditangkap dengan tuduhan terkait terorisme.
Munarman ditangkap oleh Densis 88 di kediamannya di Perumahan Modern Hill Pondok Cabe Jakarta Selatan, Selasa sore (27/4/2021).
Penangkapan Munarman itu menjadi bahan penbicaraan publik di sosial media dan kalangan aktivis. Anggota DPR RI Fadli Zon pun tak kuasa untuk tidak bersuara.
“Sy mengenal baik Munarman dan sy tdk percaya dg tuduhan teroris ini. Sungguh mengada2 n kurang kerjaan,” tulis Fadli Zon di akun Twitternya, Selasa (27/4/2021).
Hal sama dikemukakan oleh akun @KetumProDemNew dengan nama Bos Sumule. Bahwa berlebihan kalau menuduh Munarman terlibat terorisme.
Dia mengatakan, berlebihan kalau menuduh kawan saya Munarman terlibat terorisme.
“Saya kenal Maman puluhan tahun lalu. Saya tim sukses ketika Maman jadi Ketua YLBHI, bahkan Maman ikut melamar saat saya ingin memperistri Wanita Keturunan China.
Tudingan fundamentalis radikal pun jadi tak layak,” tulisnya.
Sy mengenal baik Munarman dan sy tdk percaya dg tuduhan teroris ini. Sungguh mengada2 n kurang kerjaan. https://t.co/KHlq99KZAE
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 27, 2021
Sedangkan akun @qalsrama menegaskan, Munarman adalah tokoh pemberani, paling loyal, paling anti jadi kutu loncat, paling tidak gila jabatan, dan paling jago debat, adalah Munarman.
“Kalo ditanya siapa sosok dibelakang tokoh2 di Indonesia yang paling berani, paling loyal, paling anti jadi kutu loncat, paling gak gila jabatan, dan paling jago debat langsung tatap muka tanpa koar2 di Medsos, gw bakal jawab Munarman,” cuit @qalsrama.
Namun begitu ada juga buzzer yang mengunggah video Munarman saat pembaiatan di Makassar tahun 2015 yang lalu untuk membuktikan Munarman berada dalam barisan terorisme.
Dalam video yang juga diunggah Deny Siregar itu, Munarman tanpak duduk mendengar pembaiatan yang dibacakan orang lain. Video itu langsung disanggah netizen lain.
Akun @ekowboy2 misalnya, mengatakan di Jakarta seolah ada ancaman, padahal peristiwa itu terjadi pada 2015 saat pembaiatan Abubakar Al Bagdadi.
“Seolah ada ancaman di Jakarta padahal itu kejadian 2015, yg dibaiat Abu Bakar Al-Baghdadi juga sudah tewas ditembak militer AS & Munarman sdh membantah scr terbuka di media..
Pejuang kemanusiaan difitnah teroris
sungguh keji!!” tulis akun @ekowboy2. (lms)
Komentar