AHY Tanggapi KSP Moeldoko: Tidak Ada Pertentangan Ideologi di Partai Demokrat

TILIK.id, Jakarta — Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang diklaim dan mengklaiim sehagai ketua umum pengurus KLB melontarkan tudingan adanya tarikan ideologi di Partai Demokrat.

Namun pernyataan KSP Moeldoko itu dibantah keras Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Agus meminta KSP Moeldoko menjawab apa maksud tarikan iideologi di Partai Demokrat yang diungkapkannya.

“Kami tegaskan ideologi partai Demokrat adalah Pancasila. Demokrat juga menjunjung tinggi kebhinekaan atau pluralisme. Ini sudah final, harga mati dan tidak bisa ditawar lagi,” tegas AHY dalam jumpa pers menanggapi pernyataan Moeldoko di Jakarta, Senin.

AHY meminta Moeldoko untuk menjelaskan apa yang dimaksud tarikan ideologi yang ada di Partai Demokrat karena hal itu menyakiti perasaan para penggagas, para pendiri dan seluruh kader dan simpatisan Demokrat dimanapun berada.

AHY menegaskan partai Demokrat lantang menolak eksploitasi politik identitas, termasuk upaya-upaya membenturkan Pancasila dengan agama tertentu.

AHY mencontohkan Gubernur Aceh dan Papua yang merupakan kader utama Partai Demokrat, menjadi contoh kongkrit bagaimana implementasi Pancasila dan kebhinekaan dalam organisasi Partai Demokrat.

BACA JUGA :  Syahrial Nasution: Tak Akan Ada Kawin Paksa dalam Penentuan Cawapres Anies

“Pada saatnya kader-kader Partai Demokrat dari berbagai identitas akan menjelaskan bahwa isu pertentangan ideologi di Partai Demokrat adalah fitnah, hoaks dan tuduhan yang keji,” kata AHY.

AHY juga mempertanyakan ideologi yang dianut Moeldoko, apakah ideologi yang sifatnya memecah belah yang tidak bertanggungjawab?

Moeldoko dalam pernyataan lewat video di akun instagramnya menyampaikan keputusannya menerima pinangan jadi ketua umum Partai Demokrat melalui pertemuan di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, 5 Maret, merupakan upaya menyelamatkan partai dan bangsa.

Menurut Moeldoko, ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

“Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan bangsa dan negara,” kata Moeldoko sebagaimana dikutip dari rekaman video yang ia bagikan lewat akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko, yang dikutip, Senin (29/3/2021). (lmb)

Komentar