TILIK.id, Jakarta — Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tidak mau tiga periode menjabat presiden. Penegasan Jokowi itu menjawab kecurigaan Amien Rais yang menganalisis bahwa akan mengatur parpol koalisinya agar bisa menjabat tiga periode.
Pernyataan Jokowi lewat kanal Youtube Sekretariat Presiden itu lantas menjadi di kalangan netizen. Beragam reaksi atas penolakan mantan Wali Kota Solo itu. Namun, bagi ekonom senior Rizal Ramli, pernyataan Jokowi itu sering tidak sesuai dengan yang terjadi.
Sebab, kata Rizal Ramli, beberapa kali Joko Widodo mengambil langkah yang tidak sesuai dengan apa yang ia ucapkan. Dari situlah mantan menteri era Gus Dur ini tidak yakin dengan ucapan Jokowi.
“Soal 3 kali, ada bantahan resmi dari Mas @jokowi. Masalahnya adalah track record antara ucapan vs tindakan yg sering bertolak belakang. Yo ra percaya..Maaf geh omongane sering kewolak walek terus piye le arep percoyo. Mungkin harus bikin pernyataan diatas meterei kali ya?” tulis Rizal berkicau di akun Twitternya, Senin (15/3/2021).
Soal 3x, ada bantahan resmi dari Mas @jokowi. Masalahnya adalah track record antara ucapan vs tindakan yg sering bertolak belakang. Yo ra percaya.. Maaf geh omongane sering kewolak walek terus piye le arep percoyo.
Mungkin harus bikin pernyataan diatas meterei kali ya ? 🙂— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) March 16, 2021
Cuitan Rizal Ramli itu lantas dibalas ratusan netizen di Twitter. Mereka terbagi menjadi dua kubu, ada yang percaya dan meragukan ucapan Jokowi.
Dalam cuitan lainnya, Rizal Ramli kemudian menyebut tiga periode melanggar UUD 45, ekonomi dan kesejahteraan rakyat anjlok, Indonesia bisa bubar.
“Ada yang kepengin 3 kali, padahal melanggar UUD. Indonesia bisa bubar, wong kinerja memble, ekonomi dan kesejahteraan rakyat anjlok. Demokrasi nyungsep. KKN + Dinasti semakin menjadi. Mungkin kalau lebih nekad dan lebih cerdas dari Putin, atau prestasi yang lebih hebat dari Xi Jinping, boleh lah mimpi,” tulis Rizal Ramli.
Ada yg kepengin 3x, padahal melanggar UUD. RI bisa bubar, wong kinerja memble, ekonomi & kesejahteraan rakyat anjlok. Demokrasi nyungsep. KKN+Dinasti semakin menjadi. Mungkin klo lebih nekad & lebih cerdas dari Putin, atau prestasi lebih hebat dari Xi Jinping, boleh lah mimpi 😄
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) March 15, 2021
Rizal juga menulis dalam bahasa Inggris yang artinya: “Sebagian orang tidak mengerti, semuanya ada batasnya. Cukup sudah cukup! Orang-orang tertentu tidak perlu menawarkan pelengkap, seperti tout yang terbatas. Trop c’est trop!”
Dari cuitan Rizal Ramli itu, ada pula yang membandingkan ucapan Jokowi dengan kasus naiknya iuran BPJS Kesehatan. Meski MA sudah memutuskan untuk membatalkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Pemerintah masih tetap menaikkan.
“Di atas materai? Ra ngaruh kayaknya. Wong keputusan MA membatalkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, trus gak lama dinaikin lagi tho?” balas akun @/itanjung atas cuitan Rizal itu.
Ia sebelumnya juga turut bersuara saat isu presiden tiga periode kian menguat. Menurutnya, jabatan tiga periode itu melanggar UUD yang mengatur jabatan presiden maksimal dua kali. (pmb)
Komentar