Kuliah Umum Ketua METI: Pandemi Mempercepat Disrupsi Ekonomi

TILIK.id, Aceh — Disrupsi ekonomi akan mengubah kondisi bangsa secara drastis. Pandemi Covid-19 juga akan mempercepat disrupsi, dimana diprediksi mengubah tatanan energi global pada 2050 mendatang.

Demikian dikemukakan Ketua Umum PP Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta Dr. Ir. Surya Darma, Dipl, Geotherm Tech.,MBA (Board of Director of The International Geothemal Asociation (IGA), saat menyampaikan kuliah umum di depan mahasiswa dan dosen Universitas Teuku Umar (UTU) Aceh, Senin (18/1/2021).

“Virus Covid-19 datang untuk mempercepat proses disrupsi. Disrupsi itu sendiri merupakan proses yang terjadi tidak sesuai dengan perencanaan. Semuanya terjadi dengan tiba-tiba dan sangat drastis,” kata Ketua Umum Masyarakat Energi Baru Terbarukan (METI) ini.

Selain itu, kata ilmuwan asal Aceh ini, disrupsi akan mengalami perubahan yang sangat drastis pada tahun 2050, dimana pada tahun tersebut sudah disebut era energy terbarukan.

Kuliah umum dibuka oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Jasman J. Ma`ruf, SE.,MBA, di Gedung Baru Terintegrasi UTU dilakukan secara tatap muka terbatas dan secara daring.

BACA JUGA :  Refly Harun: Mundur adalah Pilihan Pribadi, Devara Tak Perlu Tanya Presiden

Dr. Surya Darma mengatakan, agro and marine industry tepat sekali dikembangkan. Universitas Teuku Umar (UTU) sesuai dengan potensi yang berkembang.

Menurut Surya, virus Covid-19 datang untuk mempercepat proses disrupsi. Surya Darma memberi gambaran, dampak Covid-19 pada perekonomian antara lain konsumsi rumah tangga atau daya beli yang merupakan penopang 60 persen terhadap ekonomi jatuh sangat dalam.

Ketidakpastian yang berkepanjangan sehingga investasi ikut melemah dan berimplikasi pada terhentinya usaha, harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negera juga terhenti, penerimaan pajak sangat berkurang.

“Tahun 2020, ekonomi Indonesia diperkirakan akan terkontraksi 1-0 persen. Kontraksi ini merupakan yang pertama kalinya sejak krisis finansial di Asia pada 1997-1998, namun akan tumbuh 5,3 persen tahun 2021. Kontraksi 5,32 persen pada triwulan II 2020 akibat pendemi Covid-19,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, kondisi SDM Aceh yang diharapkan adalah SDM kreatif, guru inovatif, pendidikan tidak mismatch dengan bisnis (perlu kolaborasi)-SDM, kualitas tenaga kerja yang baik (tingkat pendidikan), kualitas individu, jangan bertumpu pada perguruan tinggi untuk birokrasi, tetapi wirausaha, produk rumahan dapat memanfaatkan era digital untuk go internasional, manfaatkan hadih maja untuk tujuan positif dan merubah negative thinking. (lmd)

BACA JUGA :  FORHATI Serukan pada Dunia Dukung Palestina Melawan Penjajah Israel

Komentar