Lilik Muflihun
(Perkumpulan UMA)
MALAMNYA kami hunting untuk makan malam dengan menu sea food. Karena sang sopir kami begitu kuat mensuggesti kami untuk makan sea food di Belawan, kami nurut saja.
Berangkatlah kami ke Belawan. Ceritanya Resto di Belawan tempatnya indah di tepi pantai. Jadi kalau malam kelihatan lampu-lampu gemerlapan. Juga taste masakannya enak, langganan para tamu-tamu instansi kalau ke Medan, misalnya tamu PLN dsb.
Ke Belawan lewat jalan tol ditempuh selama 30-40 menit termasuk jalan dalam kotanya. Kami menikmati pemandangan malam sisi-sisi jalan tol, termasuk kawasan industri Medan yang banyak gemerlap lampu dari pabrik-pabrik, di antaranya pabrik Petrokimia,
sambil membayangkan makanan lezat di resto seafood Belawan yang akan kami rasakan.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 40 menit, ternyata hari itu resto seafoodnya *Tutup*…. Waduuuh. Terpaksa kami langsung ambil keputusan balik ke kota untuk mengejar Resto Sea food Wajir. Alhamdulillah, jam 21.00 kami sampai di Wajir.
Ternyata malam itu Wajir penuh sekali. Ini resto seafood yang tops di Medan. Di samping rasanya yang enak, harganya juga relatif murah. Kami harus antri untuk dapat tempat duduk. Setelah dapat tempat, kami pesan makanan rupa-rupa untuk kami ber-5 (termasuk Sopir). Udang goreng masak tepung gandum, ikan masak tim +/- 800 gr, kepiting soka, cumi telor asin, sop kepiting asparagus, kangkung balacan, tomyam.
Ternyata betul, cita rasa masakannya enaak (bahkan bisa disebut enak banget) untuk semua masakannya. Jadi rasa kecewa dan kecele kami untuk makan di Belawan yang gagal terobati sudah.
Betul-betul mlm itu kami menikmati santap malam yang lezat dan dengan begitu tidak terasa kondisi badan habis kena covid. Yang lebih mengagetkan lagi, dengan pesanan kami sebanyak itu, ternyata harus bayar cuma Rp +/- Rp 500 ribu. Muraaah dan lezaat lagi.
Lezaatnya masih terasa kami bawa selama kami melakukan perjalanan berikutnya.
(Bersambung)
Komentar