Ciri-Ciri Negara Mengalami Gejala Stroke

Oleh Komaruddin Rachmat

STROKE kini adalah penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia, secara teori penyebab stroke bagi manusia adalah karena terjadinya penyumbatan di pembuluh darah di otak, kejadiannya bisa terjadi akibat penyumbatan itu sendiri atau pecah pembuluh darah, tergantung kasusnya.

Negara stroke mirip kesamaan ilustrasinya dengan orang yang mengalami stroke, yaitu diawali akibat terjadinya sumbatan komunikasi politik antara penguasa dan sebagian besar rakyatnya antara rakyat dan rakyat.

Kasus stroke berbeda-beda setiap orang dan juga di suatu negara, tapi prinsipnya adalah sama yaitu akibat adanya tekanan darah tinggi atau tensi dan penyumbatan pembuluh darah, sehingga mengganggu aliran darah di otak.

Menyebabkan runtuhnya sistim syaraf sehingga terputusnya koordinasi antara perintah otak dan bagian-bagian yang bermasalah dalam tubuh.

Perlu dimaklumi tensi atau tekanan darah yang dibiarkan lama dalam status tinggi, maka sudah bisa dipastikan jantung akan bengkak atau setidaknya jantung bermasalah atau stroke atau problem ginjal.

Begitu juga dengan tensi politik negara, bila dibiarkan terus meninggi bisa dipastikan akan menimbulkan masalah besar bagi negara itu yang kemungkinannya adalah terjadinya “negara stroke”.

Teori terjadinya stroke bagi orang seperti ini prosesnya.Yaitu dengan tekanan darah tinggi diastolik yang meninggi, maka kemudian kecepatan tekanan itu membentur dinding pembuluh darah di otak yang tersumbat oleh tumpukan kolesterol, akibatnya terjadi pembengkakan atau pecah pembuluh darah yang menyebabkan kelumpuhan di separuh badan.

BACA JUGA :  Mahfud MD Ngawur Lagi

Tekanan darah diastolik (yg dibawah) itu adalah akibat stress, cemas, was-was, marah, benci, dengki, cemburu dst. Sedangkan tekanan darah histolik (yang di atas) adalah akibat penumpukkan kolesterol yang bersumber dari makanan yang mengandung lemak jenuh. Menurut dokter tekanan diastoliklah yang paling berbahaya (contoh 120/ 200 padahal normalnya 120/90).

Tekanan darah histolik bisa dilustrasikan seperti selang air yang tersumbat sebagiannya. Atau contoh bila kita menyiram tanaman yang mulut selangnya kita tutup sebagian, maka yang terjadi adalah semprotan air yang kencang akibat tekanan yang meninggi.

Dalam sebuah negara tekanan darah tinggi diastolik diilustrasikannya sebagai tensi politik yang semakin tinggi akibat antara lain adanya arogansi dan kebencian yang semakin meninggi, kecemburuan sosial akibat gap yang terlalu lebar, kecemasan, kemarahan yang terpendam, dst. Sedangkan tekanan histolik dapat dilustrasikan sebagai korupsi yang tidak terkendali, ketidakadilan..dst.

Stroke pada orang umumnya dipicu akibat kombinasi mengalami lelah fisik sehingga daya tahan tubuh melemah dan ketegangan pikiran galaw yang sedang meninggi.

BACA JUGA :  Dari Ganjar ke Prabowo: Frustasi Jokowi

Dalam kasus negara stroke, maka disebabkan oleh buntunya aliran komunikasi politik, korupsi yang berlebihan, ketidakadilan dan kesewenang wenangan penguasa serta kelelahan akibat ketegangan di dalam negara yang kontinyu. Dan umumnya dipicu oleh benturan arogansi antar pihak, antara kekuasaan di satu pihak dan kemarahan publik yang mengkristal di lain pihak.

Contoh negara stroke pernah terjadi dengan dua kasus berbeda. Kasus pertama adalah terjadinya perang saudara di Amerika (1861 – 1865) dan di China (1927 – 1949), kasus kedua adalah pecahnya negara Uni Sovyet setelah lebih 70 tahun menjadi negara kesatuan (1917 -1991).

Kasus perang saudara yang sekarang sedang berlangsung adalah di Suriah dan sebelumnya juga di kawasan Timur Tengah.

Dalam kasus Amerika dan China telah dibuktikan oleh sejarah bahwa setelah perang saudara itu, keduanya kini menjadi negara maju dan bahkan super power. Sedangkan dalam kasus Uni Sovyet negara-negara pecahannya kini sedang menuju kebesarannya meski prosesnya kerap berdarah, antara lain adalah Rusia. Enam negara di antara 15 negara pecahan Uni Soviet adalah negara Islam.

Untuk kasus negara-negara Islam pecahan Uni Soviet, kini di samping mereka menambah perbendaharaan negara-negara Islam, dunia juga mereka seperti keluar dari dalam tempurung, yang dulu bermimpi saja susah untuk menjadi presiden kini mereka (umat Islam pecahan Uni Soviet) memiliki enam presiden dan memiliki akses ke dunia luar.

BACA JUGA :  Konser yang Menyinggung Umat Islam

Dalam kasus di Suriah yang sekarang sedang berlangsung perang saudara itu, sejarah sedang menunggu apa hasil akhirnya. Tapi negara di mana Sultan Saladin (Sultan Salahudin Al Ayubi) dibesarkan, yaitu satu figur muslim yang mengusir tentara Salib dari Yerusalam (1141). Dan juga sebagai negara super power diabad pertengahan,

“Damascus” (nama lama Suriah) kemungkinan juga akan dapat menyelesaikan problem internalnya seperti para pendahulunya Amerika dan China, atau bisa juga kematian menjemputnya sebagai negara gagal.

Seperti dimaklumi dalam data dunia sepertiga orang terkena stroke meninggal dunia, sepertiga cacat permanen dan sepertiganya lagi selamat dengan berbagai catatan.

Amerika dan China adalah negara yang selamat dari stroke dan kemudian menjadi besar, di beberapa negara Afrika terpuruk selamanya (cacat permanen). Suriah bisa selamat atau bisa juga menjadi negara gagal.

Peristiwa stroke adalah peristiwa yang tiba-tiba umumnya baik orang atau negara abai menyikapinya, baru nyadar setelah terjadi.. Tapi sudah terlambat.

Waulohu a’lam bissawab

Komentar