TILIK.id, Jakarta — Di tengah riuhnya pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), Israel terus mencaplok wilayah Palestina. Bahkan sampai saat ini, rumah-rumah Pelestina terus dihancurkan.
Atss tindakan pelanggaran HAM tersebut, Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mendesak dunia menghentikan langkah Israel menghacurkan rumah Palestina.
Menurut Sarbini, kebrutalan militer Israel melakukan pembongkaran ilegal dan penggusuran paksa terhadap warga Palestina terus berlanjut. Ketika perhatian dunia disibukkan dengan Pemilihan Presiden Amerika Serikat, militer Israel kembali melakukan penghancuran besar-besaran bangunan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki termasuk rumah-rumah dan fasilitas lainnya.
Lokasi penghancuran terjadi di Desa Khirbet Hamsa al-Fawqa, bagian utara Lembah Yordan, sebelah timur Tepi Barat.
“Tindakan ini seperti dilaporkan mengakibatkan sebanyak 73 warga Palestina kehilangan tempat berlindung dan terlantar, di mana 41 orang di antaranya adalah anak-anak,” kata Sarbini dalam siaran tertulisnya yang diterima TILIK.id, Senin sore (9/11-2020).
Penderitaan warga Palestina makin memilukan. Wabah Covid-19 yang tengah berlangsung ditambah cuaca yang mulai memasuki musim dingin, membuat kondisi mereka semakin memprihatinkan.
Sarbini Abdul Murad secara tegas meminta PBB agar turut campur menghentikan kebrutalan Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Lembah Yordan. Penghancuran rumah Palestina oleh Israel terjadi dengan alasan yang tidak masuk akal.
Israel menduduki Tepi Barat saat perang Timur Tengah pada 1967. Sejak saat itu penghancuran dan penggusuran bangunan-bangunan warga Palestina kerap terjadi. Otoritas Israel berdalih bangunan-bangunan yang dihancurkan karena tidak memiliki izin. Sementara pihak yang berwenang mengeluarkan izin adalah otoritas Israel itu sendiri.
“Dengan kondisi demikian, sangat sulit bagi warga Palestina memperoleh izin bangunan,” beber Sarbini.
Dunia seakan bungkam akan kebrutalan demi kebrutalan yang dilakukan Israel. Diamnya dunia menjadi pembenaran bagi Israel dan mengakibatkan mereka semakin berani menghancurkan rumah-rumah warga Palestina.
Selanjutnya warga Palestina terusir dan Israel akan membangun properti di wilayah-wilayah tersebut. Persoalan regional Arab yang begitu rumit yang menguras tenaga dalam negeri masing-masing negara juga menyebabkan masalah Israel dan Palestina diabaikan olah negara-negara Arab.
“Isu aneksasi Tepi Barat mungkin tengah mereda, namun realita di lapangan Israel terus melakukan pencaplokan-pencaplokan wilayah,” tambah Sarbini.
Untuk itu, Ketua Presidium MER-C ini juga mengajak warga dunia di tengah pandemi dan berbagai masalah-masalah internal dalam negeri agar terus bersuara memberikan tekanan kepada Israel. (blm)
Komentar