TILIK.id, Jakarta — Prestasi demi prestasi terus ditorehkan Premprov DKI Jakarta.
Terakhir, Kota Jakarta meraih penghargaan berupa Sustainable Transfortation Award 2021. Penghargaan itu diberikan The Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) yang berbasis di Kota New York, AS.
Atas penghargaan itu, lini masa jadi ramai, apalagi muncul cuitan-cuitan subjektif dan bernada klaim. Misalnya prestasi Anies Baswedan, namun yang berhasil adalah Jokowi dan Ahok.
Seperti cuitan Juru Bicara Presiden Fajroel Rachman dengan mengatakan, akhirnya semua pekerjaan transportasi publik yang dirintis Presiden Jokowi dan Ahok mendapatkan penghargaan.
Fajroel juga menyebut mantan gubernur Soetiyoso yang merintis TransJakarta, namun dia tidak menyebut Fauzi Bowo. Kepada Anies, Fajroel hanya menyampaikan terima lasih yang telah melanjutkannya.
“Akhirnya semua pekerjaan transportasi publik yang DIRINTIS Presiden @jokowi & @basuki_btp dari #MRTJakarta #LRTJabodebek #KeretaApiBandara #6TolDalamKota juga #TransJakarta Pak Sutiyoso mendapatkan penghargaan. Terimakasih @aniesbaswedan sudah melanjutkan ~ FR #JakartaJuaraDunia,” tulis Fajroel Rachman di akun twitternya.
Cuitan Fajroel langsung mendapat ledekan dari Geisz Chalifah, aktivis sosial yang dikenal dekat dengan Anies Baswedan. Dia merespons dengan gaya sarkastis.
“Berkat Gubernur sebelumnya. Jan Pieterszoon Coen & Herman Willem Daendels. Jakarta mendapat penghargaan dunia.
Terimakasih pada anda berdua.
Ada lainnya lagi yang mau ikut numpang?” tulis Geisz Chalifah di akun @GeiszChalifah.
Rentetan cuitan Geisz terus meledek Fajroel. Dia mengatakan untuk mendapatkan penghargaan transportasi berkelanjutan itu berdasarkan penilaian 1,5 tahun terakhir. Jika 1,5 tahun terakhir di mana peran Jokowi dan Ahok?
“Kriteria penilaian Inovasi 1.5 thn Terkahir. Kalau lu mau ikut nebeng, minta ke jurinya sana untuk merubah kriterianya jadi 6 atau 8thn terkahir. Suka2 lu lah maunya. Kalau mrk ga mau, ancam saja dgn mereka UU ITE kan udah biasa,” sindir Geisz.
Geisz meledek lagi, “Ada lagi penumpang lain yang mau naik? velbak, velbak, velbak… stopp.. Ada lagi yg mau naik.. Jan Pieterszoon Coen. Lanjutttttt.”
Tak hanya Geisz Chalifah yang meledek. Anggota DPR RI Fadli Zon juga ikut angkat suara atas klaim Fajroel Rachman tentang penghargaan transportasi berkelanjutan untuk Kota Jakarta itu.
“Malu membaca twit jubir istana @fadjroeL . Giliran ada penghargaan ikut2an klaim, giliran salah cuci tangan. Kok istana mau jadi “oposisi” DKI?” tulis politisj Partai Gerindra itu.
Seperti diketahui, ITDP memberi penghargaan kepada DKI Jakarta sebagai Kota Terbaik Dunia untuk transportasi berkelanjutan. Setelah tahun lalu menduduki peringkat kedua atau mendapat gelar “Honorable Mention” di ajang yang sama.
Tahun ini Jakarta meraih kemenangan pertamanya berkat program integrasi antar moda transportasi publik yang ambisius selama beberapa tahun ke belakang. Kota pemenang STA diumumkan di konferensi transportasi berkelanjutan internasional, MOBILIZE 2020, yang diselenggarakan pada tanggal 26, 28 dan 30 Oktober 2020 secara virtual.
Dalam rilisnya ITDP menyatakan
Integrasi mikrobus (angkot) dengan layanan Transjakarta serta kehadiran MRT Jakarta dan LRT Jakarta tahun lalu menjadi momentum besar bagi sistem transportasi publik di Jakarta.
Dalam payung JakLingko, upaya DKI Jakarta untuk dapat mengintegrasikan semua moda transportasi baik secara fisik maupun pembayaran, terbilang ambisius dalam beberapa tahun terakhir.
“Dan kemudian, penataan stasiun transportasi publik milik DKI Jakarta dengan KRL Commuter Line di awal tahun ini, menjadi tonggak baru sistem integrasi transportasi publik di Jabodetabek,” kata ITDP dalam rilisnya yang diterima TILIK .id.
Transjakarta juga, kata ITDP mulai mengembangkan armada bus listrik yang diujicobakan tahun ini dan mempunyai target untuk mengubah semua armadanya menjadi bus listrik pada 2030.
Untuk mendukung integrasi tersebut, Pemprov DKI juga mentransformasi Terowongan Kendal menjadi terowongan akses khusus pejalan kaki yang menghubungkan stasiun KRL Sudirman, stasiun MRT Jakarta stasiun Kereta Bandara dan halte serta stasiun Transjakarta. Pembangunan fasilitas pejalan kaki di Jakarta selama 2 tahun ke belakang juga terbilang masif.
Program-program berbasis pelibatan masyarakat seperti #JalanJakarta juga dilakukan untuk menciptakan jalan lingkungan yang lebih ramah pesepeda dan pejalan kaki. Disusul dengan uji coba jalur sepeda sepanjang 63 km pada tahun 2019 yang kemudian ditindaklanjuti dengan perencanaan 500 km jalur sepeda terproteksi.
“Upaya merencanakan jalur sepeda ini terbayar ketika masa pandemi Covid-19 di mana terjadi lonjakan pesepeda hingga 10 kali lipat di ruas-ruas jalan utama Jakarta,” kata ITDP. (bka)
Komentar