Kiyai Ponpes Cibogo Cirebon Restui dan Doakan Anies Presiden

TILIK.ID — Pimpinan Pondok Pesantren Cibogo Harjamukti Cirebon merestui dan mendoakan Anies Baswedan menjadi Presiden 2024 untuk menggantikan Joko Widodo.

Restu dan doa itu disampaika saat Anies Baswedan bersilaturahmi ke pimpinnan dan kiyai di pondok pesantren tersebut. Sabtu (9/12/2023)..

Di Ponpes yang terletak di Kota Cirebon itu, Anies diterima dengan baik. Kiyai pimpinan pondok pesantren memberikan dukungan dan harapannya kepada Anies menjadi presiden.

“Tadi kami sampaikan tujuan kami adalah bersilaturahmi dan kemudian mendapat doa dari mereka. Kami mendapat amanat yang cukup besar. Mohon doanya karena ini amanat yang berat, amanat yang tidak ringan,” kata Anies Baswedan di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (9/12).

BACA JUGA :  Anies: Pileg Juga Harus Dimenangkan Demi Memudahkan Perubahan

Doa dari kiai sepuh di Cirebon dianggap Anies Baswedan sangat berarti untuk membantu perjuanganya ke depan. Anies meminta doa ke para kiai sebab dia sadar tugas dan tanggung jawab yang diibebankan di pundaknya sungguh tidak mudah.

“Kami bersyukur sekali meminta doa dan dapat doanya, dan kita pulang dapat doa itu untuk perjuangan ke depan,” tutur Anies Baswedan.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu mengaku Cirebon penting sekali untuk dikunjunginya guna menjalin tali silaturahmi. Sebab di daerah tersebut, terdapat banyak masjid tua yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Indonesia.

BACA JUGA :  Pasangan Rongsokan dan Karbitan

“Kita semua tahu bahwa Cirebon adalah salah satu simpul paling lama di dalam penyebaran Islam di Nusantara. Di Cirebon itulah menjadi salah satu tempat kegiatan syiar Islam berkembang sangat awal di mana daerah lain belum banyak perkembangan Islam,” tuturnya.

BACA JUGA :  Tangan Istana di Balik Manuver Tiga Periode
BACA JUGA :  Geisz: Prabowo Bisa Blunder Gegara Abu Janda Ini
BACA JUGA :  Di Banjarmasin, Anies Janjikan Pembangunan Kereta Api dan Stadion

Anies Baswedan juga mengungkapkan keunikan dari pesantren yang didatanginya dimana interaksi di sana dan acara-acara tidak menggunakan pengeras suara.

“Jadi tadi berdoa juga nggak ada sound systemnya, saya juga menyambut tanpa itu. Tapi itu jadi tradisi yang sudah dijaga bertahun-tahun,” tutur Anies Baswedan. | • lis

Komentar