TILIK.ID — Suara sumbang menyeruak untuk kalangan Istana, ternasuk kepada Presiden Joko Widodo. Katanya Istana sudah seperti posko pemenangan.
Suara minor itu datang dari kritikus yang juga Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi. Muslim menilai Jokowi mengumpulkan relawannya di Istana Bogor menjadikan Istana ibarat posko pemenagan.
“Jokowi kumpulkan relawan di Istana Bogor. Istana sudah berubah seperti posko pemenangan,” ujar Muslim Arbi yang dikutip dari kantor berita RMOL, Ahad (31/7/2022).
Dikatakan, apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi merupakan sebuah bentuk penyalahgunaan istana. Karena, istana merupakan fasilitas negara untuk urusan terkait dengan kenegaraan atau kegiatan presiden.
“Jika istana digunakan untuk tempat kumpul dengan relawan, Jokowi sudah jadikan istana sebagai fasilitas pribadi, untuk kepentingan politik pribadi,” kata Muslim.
Karenanya Jokowi mesti disadarkan oleh Ketua DPR RI atau wakil-wakil rakyat di DPR RI agar tidak seenaknya memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan politiknya.
“Tidak bisa fasilitas negara digunakan seperti itu. Jika dibiarkan maka menteri-menteri, Gubernur atau bupati dan walikota jadikan sebagai contoh gunakan kantor kementrian, kantor gubernur, walikota dan bupati sebagai posko kepentingan politiknya masing-masing,” pungkas Muslim.
Presiden Joko Widodo dua kali mengundang sejumlah relawan dan loyalis di Istana Bogor, Jawa Barat. Yaitu pada 15 Juli 2022, dan berikutnya diperluas pada Jumat (29/7/2022).
Pertemuan pertama hanya diikuti kelompok eksponen aktivis 98 atau PENA 98 yang merupakan kelompok pendukung Jokowi. Sedangkan pertemuan Jumat pekan lalu diikuti sekitar 30-an kelompok relawan, termasuk PENA 98. (lrr)
Komentar