Oleh: M Rizal Fadillah
(Pemerhati Politik dan Kebangsaan)
PANGLIMA TNI Jenderal Andika menerima kunjungan Panglima tertinggi militer AS atau US Chairman of The Joint Chief of Staff Jenderal Mark A Milley. Kunjungan spesial ini disambut hangat dengan pertemuan kedua Panglima tersebut. Tentu tujuannya adalah membangun ikatan yang lebih erat antara kedua negara, khususnya kerjasama militer.
Dalam waktu dekat di bulan Agustus 2022 ini akan dilaksanakan Latihan Bersama antara TNI AD dengan US Army dan 14 Negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, Kanada, Negara ASEAN, Inggris, Australia dan lainnya. Latma ini dicanangkan lebih besar dibanding Latma tahun 2021 lalu. Latma ke 16 tentu dalam upaya meningkatkan kualitas tempur TNI khususnya AD.
Berbeda dengan tahun lalu yang melakukan Latihan Bersama dengan mengambil lokasi di Baturaja Sumsel, Amborawang Kaltim dan Makasilung Sulut, kini di samping di lokasi tersebut juga akan lebih memfokuskan pada Latma di Pulau Natuna. Pilihan ini berkaitan dengan konflik Laut China Selatan. Warning bagi China yang berambisi untuk menguasai LCS.
Menarik dan istimewa Latihan Bersama 2022 dengan sandi “Super Garuda Shield” ini. Sekurang-kurangnya ada tiga hal, yaitu :
Pertama, ini Latma dengan US Army terbesar dalam sejarah karena di samping dengan AS juga diikuti oleh 14 Negara lainnya. Materi Latma meliputi latihan tembak langsung, operasi khusus dan komponen penerbangan.
Kedua, ‘show of force’ dari kekuatan negara-negara di kawasan dalam menghadapi ancaman China atas klaim Laut China Selatan. Mereka melibatkan komponen darat, laut dan udara dengan pendaratan amphibi di kepulauan Natuna.
Ketiga, berpengaruh terhadap geo-politik dan geo-strategi Indonesia yang menunjukkan penguatan hubungan dengan Amerika ketimbang China. Untuk Latma tahun 2021 China membuat surat protes kepada Pemerintah Indonesia. Latma dengan AS membuat China panas dingin.
Masyarakat dan bangsa Indonesia gelisah atas kebijakan Pemerintah yang memiliki hubungan erat dengan RRC. Hutang, investasi dan tenaga kerja China telah meresahkan. Karenanya Latma dengan US Army dan 14 Negara saat ini menjadi penting dan membangun harapan bagi bangsa Indonesia agar Pemerintahan Jokowi dapat meninjau ulang hubungan erat dengan China.
Kita tidak boleh menertawakan tetapi harus prihatin bahwa Pak Jokowi esok akan ditampar lagi oleh Xi Jinping. Nah rupanya sebelum dimarahi China, Jokowi berangkat ke China. Di samping seperti biasa bicara minta hutang IKN dan lain-lain mungkin juga “mohon ampun” atas Latma dengan Amerika dan sekutunya.
Atau mungkin Jokowi ke China membahas persiapan lari kalau ada apa-apa dengan negara Indonesia. Seperti Sri Lanka. Rakyat semakin kesal dengan masalah ketidakbecusan Pemerintahan Jokowi. Rakyat mulai intens mendesak mundur atau dimundurkan. Berbanding terbalik dengan keinginan atau dukungan untuk menjabat tiga periode.
Selamat datang tentara Amerika dalam latihan bersama tanggal 1 hingga 14 Agustus. Selamat datang pasukan negara-negara sahabat. Kehadiran yang penting untuk meningkatkan kepercayaan diri TNI dalam menjaga keutuhan NKRI.
17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan bangsa Indonesia dan 18 Agustus adalah Hari Ideologi Pancasila. Hari mengusir penjajah dan menguatkan fondasi kehidupan bernegara.
Keyakinan dan pemahaman tidak akan lapuk dimakan usia, yang ada adalah semangat juang untuk terus mengubah keadaan. Merdeka dan menang.
Kepala Staf Tentara Amerika dan Komando PBB dahulu Douglas MacArthur pernah berucap:
“A better world should emerge base on faith and understanding”.
Dunia yang lebih baik muncul atas dasar iman dan pemahaman.
Iman akan bantuan Tuhan dan memahami bahwa untuk perubahan itu perlu kebersamaan global. Indonesia terasa semakin dekat pada perubahan. Jokowi dan teman oligarkinya tentu faham itu.
Latihan Bersama Amerika dan 14 Negara tidak bisa dibendung.
Bandung 26 Juli 2022
Komentar