TILIK.ID — Kelompok relawan ‘Majelis Sang Presiden Kami’ menggelar deklarasi mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Hotel Bidakara Pancoran, Rabu (8/6/2022).
Namun dalam acara itu sempat terjadi ketegangan gagara bendera tauhid yang terpasang di panggung. Bendera tauhid itu dianggap sebagai bendera ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Ada empat bendera bertuliskan kalimat tauhid hitam dan putih di atas panggung. Bendara itu dipasang peserta bederetan dengan bendera merah putih. Ketegangan tak terelakkan.
Panitia meminta bendera tersebut diturunkan karena bendera tauhid hitam putih itu sebagai bendera HTI yang sudah dilarang pemerintah Indonesia.
Dia mengatakan, pemasangan bendera tersebut akan mencoreng Anies Baswedan. Selain itu, pemasangan bendera itu ditakutkan akan membuat persepsi yang keliru.
“Antum sayang Pak Anies? Kita nggak mau Pak Anies kejebak,” teriaknya.
Namun ada peserta deklarasi dengan mengatakan jangan sangkut pautin bendera tauhid itu bendera HTI.
“Saya bilang, kami nggak mau Pak Anies terjebak gegara bendera itu!” sambungnya.
Ketegangan mereda setelah bendera berkalimat tauhid itu disingkirkan. Tidak ada lagi bendera HTI bertuliskan tauhid di lokasi ini, hanya tersisa bendera merah putih.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya juga tengah mendalami terkait bendera yang dikibarkan itu.
“Sedang kami dalami bendera apa tersebut, karena bendera HTI ada kemiripan dengan bendera Tauhid,” kata Budhi. (kes)
Komentar