Geisz: Ancol Rugi Bukan karena Formula E, Di Era Pandemi yang Untung hanya Bisnis PCR

TILIK.ID — Sorotan terhadap Ancol dan Jakpro yang disebut rugi di atas Rp 1 triliun gara-gara Forma E, dijawab dengan enteng Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Giesz Chalifah.

Menurut Geisz Chalifah, data kerugian yang diungkap ke publik berasal dari pengamat abal-abal. Entah dapat darimana kerugian Ancol dan Jakpro gara-gara proyek Formula E.

Produser Jakarta Melayu Festival ini kemudian menjelaskan, bahwa di awal tahun 2019 Ancol sempat mengalami negatif pendapatan Rp 31 miliar dibandingkan tahun 2018.

“Akibat dampak ttsunami Banten, semua rombongan batal dan banyak orang menjauhi laut (Ancol). Januari sampai Maret 2019 Ancol sesepi-sepinya pengunjung,” kata Geisz dalam siarannya, Kamis (26/5/2022).

Dengan berbagai ikhtiar, program, konser, renovasi taman, resto, dan lain-lain, promosi masif di akhir tahun 2019, kata Geisz, Ancol mampu meraih laba di atas capaian tahun 2018.

“Memasuki tahun 2020, dari bulan Maret sampai 2021, Ancol berkali-kali ditutup berbulan-bulan. Kalaupun dibuka, maka pengunjung dibatasi. Hanya yang ber-KTP DKI, anak-anak dan lansia dilarang masuk,” bebernya.

BACA JUGA :  Israel Keok Oleh HAMAS

Dalam keadaan demikian, semakin dibuka dengan pembatasan demikian, Ancol semakin rugi. Tidak sebanding antara biaya operasional dan pengunjung yang datang.

“Tahun 2020 sampai 2021 Ancol mengalami kerugian selama pandemi. Bila dalam kondisi semacam itu laporan keuangan Ancol masih meraih laba, maka bisa dipastikan menipu,” kata Geisz.

Namun demikian, lanjut Geisz Chalifah, dalam kondisi yang sangat sulit sampai hari ini tak ada karyawan tetap yang diPHK. Dengan beragam cara kami berusaha dengan sangat maksimal agar tak terjadi PHK pada karyawan.

“Jadi kerugian Ancol tahun 2020 dan 2021 tak ada hubungannya dengan Formula E,” tegas Geisz Chalifah.

Bahkan ditahun 2022 dengan semakin membaiknya situasi, Insya Allah Ancol akan kembali meraih laba. Laporan keuangan tiap tahun diaudit dan dirilis kepublik. Ancol perusahaan TBK yang selalu transparan.

“Sedangkan kerugian yang dialami Jakpro adalah kerugian akibat proyek LRT. Silahkan dichek,” kata Geisz sembari memberi catatan: Di masa pandemi yang untung hanya dagang PCR. (klm)

Komentar