Chusnul Mar’iyah Ajari Emak-Emak Relawan Anies Agar Tidak Buta Politik

TILIK.ID — Dosen Ilmu Politik dan mantan Komisioner KPU RI Chusnul Mar’iyah PhD sehari penuh menjadi pengajar politik bagi kelompok emak-emak yang tergabung dalam organsasi ralawan Manies (Emak-Emak Anies).

Sebanyak 100-an ibu-ibu pendukung dan pengurus DPP Manies dengan senang mengikuti pendidikan politik, pada Selasa (29/3/2022).

DPP Manies memandang sangat perlu kaum ibu paham politik di tengah dinamika politik kontenporer saat ini. Penting dilatih agar tidak buta politik di saat menjelang Pemilu 2024 nanti.

Chusnul Mar’iyah dalam paparannya mengatakan, lebih dari separuh pemilih yang menentukan siapa yang akan memimpin negeri ini adalah suara perempuan. Oleh karena itu, kata Chusnul, perempuan harus belajar dan tahu politik.

“Hari ini kan yang pusing perempuan, ibu-ibu. Kenapa? Beras, gula, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, terigu, cabe, semuanya itu yang mikirin perempuan. Bapak-bapak kan tidak akan memikirkan itu naik dan sebagainya. Tapi yang ngantri minyak goreng sampai ada yang meninggal, itu perempuan,” tandas Chusnul.

BACA JUGA :  La Ode Basir: Mari Kita List Siapa Calon Presiden yang Berprestasi

Naiknya harga-harga, langkanya stok pangan, lemahnya distribusi bahan pokok dan lain, itu sangat tergantung dari keputusan politik pemerintah. Jangan dikira harga bahan pangan tidak terkait dengan politik.

“Ibu-ibu harus diantar untuk memahami bahwa semua itu diurus dan diatur oleh politik. Kalau tidak mau masuk ke politik maka Anda akan diatur oleh orang-orang yang rakus dan jahat di dalam penguasaan kebutuhan-kebutuhan pokok,” kata Chusnul Mar’iyah.

Namun, yang penting dalam konteks belajar hari ini, kata Chusnul, adalah memperkenalkan politik. Meski menurut Chusnul, ibu-ibu yang hadir dalam pendidikan ini juga bukan ibu-ibu kemarin sore.

“Kita memberikan update bagaimana kondisi kepolitikan Indonesia dan mencari jawaban atas pertanyaan, apa yang bisa saya lakukan, apa yang bisa kita lakukan, untuk memperjuangkan kepentingan bersama,” kata Chusnul.

Pendidikan politik bagi relawan Manies adalah kebutuhan dasar menjadi relawan emak-emak. Karena itu, selain di tingkat pusat, juga akan digelar di berbagai daerah.

Presidium DPP Manies Hj Wahidah Laomo mengatakan, pendidikan politik bagi relawan ini dilaksanakan untuk memberi pemahaman politik bagi perempuan agar tak buta politik dan tidak buta terhadap apa yang terjadi di negerinya.

BACA JUGA :  Bahas Pemenangan, Relawan dan Partai Pengusung Anies di Riau Gelar Rakorwil

“Perempuan harus faham politik, harus pandai. Karena perempuan merupakan pendidik utama dan terdepan dalam membesarkan anak-anaknya. Anak-anak yang kelak memegang kendali atas kelangsungan bangsa ini,” kata Wahidah.

Tak kalah paling penting, lanjutnya, perempuan jangan sampai bermasa bodoh terhadap kondisi yang terjadi di sekelilingnya.

Hal senada disampaikan oleh Sekjen DPP Manies, Kasmawati Kasim Marewa. Bahwa pendidikan politik dilakukan untuk membuka wawasan ibu-ibu agar memahami dunia politik dan untuk menepis anggapan yang terlanjur dipercayai ibu-ibu bahwa politik itu jahat dan kotor.

“Lewat pendidikan politik ini, kami membuka ruang dan kesempatan kepada ibu-ibu untuk memahami dunia politik. Bahwa semua hal yang menyangkut kebijakan pemerintah dalam lingkup kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kebijakan politik,” ujarnya.

Politik, menurutnya, tak selalu jahat dan kotor. Kita bisa menjalaninya dengan cara santun dan bermartabat.

Manies adalah kumpulan emak-emak yang tergabung dalam organisaai relawan Manies. Manies menginginkan perubahan kehidupan bernegara yang lebih aman, tenang dan damai. Manies Dideklarasikan tanggal 20 Januari 2022 di Bogor. (lms)

BACA JUGA :  Fenomena HRS, JK Sebut Akibat Kekosongan Kepemimpinan Aspiratif

Komentar