Geisz Chalifah Ingatkan Kader PDIP Agar Paham soal Publik Jakarta

TILIK.ID — Aktivis sosial yang juga orang dekat Anies Baswedan, Geisz Chalifah, kembali meluruskan kekeliruan kader PDIP Gilbert Simanjuntak soal layanan transportasi publik Jakarta.

Geisz mengatakan kekhawatiran Gilbert tidak berdasar. Apalagi mengatakan Pemprov DKI Jakarta menggratiskan trasbportasi umum unruk penduduk luar Jakarta.

Kekhawatiran Gilbert didasari pada usulan Pemprov DKI Jakarta yang mengusulkan tarif integrasi transportasi MRT, LRT, dan TransJakarta maksimal Rp 10 ribu. PDIP mengaku khawatir subsidi biaya transportasi lebih dinikmati oleh warga luar Jakarta.

Jika hal ittu diberlakukan, hal itu sama saja Pemprov DKI Jakarta mensubsidi pengguna transportasi terintegrasi dari luar Jakarta.

“Berapa kemudian penumpang yang diperkirakan akan berasal dari luar DKI yang akan kita subsidi?” kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu, beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, subsidi tiap tahun untuk tiket atau public service obligation yang dikucurkan DKI untuk 3 mode transportasi itu senilai Rp 3,8 triliun. Karena itu, Pemprov mengusulkan tarif Rp 10 ribu untuk tarif tiga moda transportasi terinrgtasi.

BACA JUGA :  Istri Moeldoko Tutup Usia

Namun menurut Gilbert tarif transportasi terintegrasi itu justru banyak dinikmati bukan warga Jakarta. Jadi Pemprov DKI mensubsidi penduduk non Jakarta yang menggunakan MRT, LRT dan Busway keluar masuk Jakarta.

Kekhawatiran kader PDIP itu ditanggapi Geisz Chalifah. Menurut loyalis Anies Baswedan ini, anggota DPR yang terhormat itu tidak dalam posisi mendukung. Malah jiustru menghambat program kebijkan baik Anies Baswedan.

Geisz kemudian mengajari Gilbert tentang publik Jakarta. Warga yang sekarang tinggal di Bekasi, Depok, Tangerang, Bogor, banyak yang asalnya dari Jakarta.

Mereka pindah ke pinggiran Jakarta karena pemerintah tidak bisa mengintervensi harga rumah agar terjangkau. PBB juga naik terus sehingga banyak yang pindah ke daerah penyangga.

“Gini ya bpk angg DPRD, sy ajarkan ttg JKT. Itu mrk yg skrg tinggal di Bekasi, Depok,Tanggerang, Bogor, bnk yg asalnya warga JKT. Tapi krn Pem tak mampu mengintervensi harga rumah agar terjangkau. PBB juga naik terus maka bnk yg pindah kedaerah penyanggah,” kata Geisz yang ditulis di akun twitternya, Rabu (24/3/2022).

BACA JUGA :  Geisz Chalifah, Berjuanglah Terus Demi Orang-Orang Kecil

Cuitan Geisz didukung netizen lain. Akun Iskaboen menulis bahwa tujuan sistem moda transportasi terpadu adalah mengurasi arus volume kendaraan pribadi dari luar Jakarta masuk, sehingga kemacetab di Jakarta berkurang.

“Masak aggota dprp gak jalan logika nya ..sesekali pake logika ya pak anggota dprd,” cuit Iskaboen. (lms)

Komentar