Hewan Liar dan Formula E


Oleh Geisz Chalifah


ANCOL
telah resmi ditunjuk menjadi tempat arena balapan internasional mobil listrik Formula E.

Beragam persiapan oleh panitia dilakukan, survei tempat sekaligus membuat desain untuk trek balap.

Tentu saja beragam persiapan menyambut event sebesar itu banyak hal rumit yang mereka lakukan.

Saya tak memahami secara detail tentang berbagai persiapan untuk event balap semacam ini, di masa lalu (SMA) saya cuma sempat menjadi peserta rally yang itupun hanya seputar dalam kota Jakarta. Startnya bermula dari depan Balaikota berakhir juga di Balaikota. Banyak titik buta yang harus kami dapati dan tentu saja harus memahami tempat-tempat tertentu di Jakarta.

Menjelang event balap mobil Formula E dilangsungkan, kolaborasi dengan banyak pihak perlu dilakukan tak hanya soal tekhnis arena balap dan segala perangkatnya.

Namun ada satu hal yang secara tak langsung berhubungan dengan arena balap yaitu; Mengamankan hewan liar di sekitar wilayah itu agar kehidupan mereka tetap terjaga.

Senin 3 Januari 2022 bertempat di Resto Ombak Laut, saya mengajak Dinas KPKP juga The Cathy and Friend’s untuk bersama-sama melakukan persiapan pemindahan hewan-hewan tak berpemilik, kucing, anjing, dsbnya.

BACA JUGA :  Duka Iringi Wafatnya Pemilik Sop Kaki Kambing Legendaris H Deddy Dudung

Hal semacam itu perlu dilakukan dengan bijak, tanpa harus membunuh mereka dengan diracun dsbnya.

Antusiasme dari Ibu Elly, Kepala Dinas KPKP, dan para penyayang hewan tak berpemilik juga para insan Ancol luar biasa.

Tahapan-tahapan dideskripsikan dengan serius, baik berupa alat penangkapan maupun tempat penampungan hewan-hewan tersebut.

Kerja kolaborasi semacam ini tentu saja tak semegah persiapan event Formula E, tak meniadi sorotan kamera media baik tv maupun online, namun kerja sederhana ini adalah menyelamatkan kehidupan mahluk bumi.

Ada lebih dari 400 kucing tak berpemilik yang sudah divaksinasi dan disterilisasi yang hidup di kawasan Ancol.
Mereka tak harus dibuang, tak harus dibunuh dengan cara diracun, mereka punya hak untuk hidup sebagaimana kita mahluk bumi lainnya.

Yang diperlukan hanya bertindak bijkasana, mau bekerja ekstra untuk berbagi kehidupan.

Semoga kerja kolaborasi ini berjalan lancar dan hewan-hewan itu dapat terselamatkan.

Komentar