Geisz Jawab Emanuel Ebenezer: Mana Buktinya Anies Pakai Politik Identitas?

TILIK.ID — Diskusi di TVOne dengan topik Curi Start Pilpres cukup panas antara Ketua Projo Emanuel Ebenezer dengan Geisz Chalifah. Diskusi jadi tegang ketika Emanuel menuding Gubernur DKI Anies Baswedan menggunakan politik identitas.

Emanuel menyebut politik identitas adalah model politik yang berbahaya. Namun tidak menjelaskan bahayanya di mana. Padahal politik identitas sama sekali tidak berbahaya jika mengakui adanya pluralisme.

Pendukung Jokowi ini memang tidak menyebut apa bahayanya politik identitas. Tujuannya justru menuduh Anies berada di poros kanan.

“Politik identitas dimunculkan lagi. Ini bahaya, bukan bahaya kepada saya, tapi bahaya kepada bangsa ini,” kata Emanuel Ebenezer di program Catatan Demokrasi TVOne, Selasa 16 November lalu.

Atas persepsi itu, Geisz Chalifah membantah. Orang dekat Anies Baswedan ini menyatakan tidak ada bukti adanya politik identitas yang dituduhkan itu.

“Politik identitas dalam konteks apa? Tidak Pernah ada Christmas Carrol di Jakarta. Saya lahir dan besar di Jakarta tidak pernah ada. Baru ada di zaman Anies Baswedan,” kata Geisz.

BACA JUGA :  Abdul Somad, Mengais Rezeki di Sudirman-Thamrin Lewat HP

Geisz melanjutkan, tidak pernah ada rumah ibadah Hindu Tamil, sampai pemimpin agamanya menangis saat berpidato, bahwa sejak jaman merdeka dia meminta, namun baru di jaman Anies mendapat izin mendirikan rumah ibadah.

“Tidak pernah ada hari libur keagamaan di perushaaan. Di masa Anies itu dianjurkan pada perusahaan-perusahaan itu. Jadi kalau politk identitas dikaitkan ke Anies, itu orang ngimpi, berimajinasi sendiri,” kata Geisz.

Karena Anies, lanjut Geisz, dalam konteks kebhinnekaan, sangat plural. Christmas Carrol sudah tiga tahun, sebelumnya tidak pernah ada.

“Tunjukkan selama Anies Gubernur tunjukkan di mana kebijakannya yang diskriminatif. Yang mana kebijakannya yang intoleran. Tunjukkan, jadi jangan mengembangkan opini berdasaekan asumsinya sendiri,” kata Geisz Chalifah.

Sebelumnya politik identitas juga kembali dimunculkan peneliti Adi Prayitno dalam dialognya di Metro TV bersama Koordinator Relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANiES) La Ode Basir.

La Ode Basir menyindir pihak-pihak yang mengembangkan isu itu yang disematkan ke Anies Baswedan. Padahal isu itu hanya persepsi yang tidak terbukti.

BACA JUGA :  Joget Gemoy Prabowo, Pakar Psikologi: Konvensasi Ketidakmampuan

“Ini lucu ya, sebelum Pilkada DKI Anies dikatakan sangat kiri.  Setelah Anies menang Pilkada Anies disebut kanan.  Bagaimana bisa sesorang dikatakan kiri dan juga sekaligus kanan? Kan aneh,” ujar La Ode Basir.

Karena itu,  La Ode Basir mengajak Adi Prayitno untuk sama-sama mengedukasi publik dengan fakta, agar demokrasi di Indonesia benar-benar mencerahkan, positif dan substansial. (bem)

Komentar