Luar Biasa Narasi Anies Baswedan Peringati Sumpah Pemuda

TILIK.ID – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan narasinya dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93. Dalam narasinya mantan Mendikbud 2014-2016 ini menyatakan
Indonesia adalah persenyawaan, bersatu dalam tujuan.

“Pelajaran penting Sumpah Pemuda yang jarang disadari: pemuda masa itu telah berhasil menghadapi ketidakadilan (kolonialisme). Mereka sadar dan yakin, kemerdekaan sejati akan dicapai, saat yang beda latar belakang, bersedia bersatu dalam tujuan. Itulah esensi Sumpah Pemuda,” kata Anies.

Dikatakan,. Indonesia merupakan persenyawaan, unsur-unsur bangsa ini bergabung dan membentuk entitas baru, yakni Indonesia. Persenyawaan bila diuraikan ke unsur pembentuknya, dia hilang.

Dia mengilustrasikan, bahwa air itu Ihasil persenyawaan hidrogen dan oksigen. Keduanya bisa dipisahkan lagi dengan reaksi tertentu. Saat itu, tak ada lagi air.

“Bersatu dlm tujuan, tidak berarti elemennya hilang. Yang Minang tetap Minang, Sunda tetap Sunda, Bugis tetap Bugis, tidak berubah. Dengan persenyawaan, unsur-unsur itu membentuk entitas baru bernama Indonesia,” katanya.

Menurut Anies, kita selama ini menonjolkan unsur-unsur pembentuk Indonesia, padahal kita perlu fokus pada ke-Indonesia-annya.

BACA JUGA :  Kepala Daerah Dipilih Rakyat, Tidak Dapat Diberhentikan oleh Instruksi Mendagri

“Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa”: berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua.
Kini ditulis: “Bhinneka Tunggal Ika”, berbeda-beda itu yang menyatu.

Tunggal, kata Anies, ditegaskan dengan kata “ika”, diksi Sansekerta yang dalam bahasa Jawa setara dengan kata iki, iku, kuwi. Kuncinya Menjadi Tunggal.

“Maka aneh jika membaca Indonesia hanya bhinneka, sama dsngan membahas persenyawaan tapi menonjolkan unsur pembentuknya,” ungkap Anies.

Kebinekaan disyukuri sebagai anugrah Tuhan YME. Tapi persatuan terus kita diupayakan dengan menghadirkan keadilan sosial. Karena persatuan yang akan membuat kebinekaan indah.

Mengapa memilih jadi Indonesia? Mengapa membentuk “Tunggal Ika”?
Karena tujuannya sama: kemerdekaan sejati. Proklamasi kemerdekaan bukan tujuan Sumpah Pemuda, tapi tujuan antara, gerbang emas menuju kemerdekaan sejati, yang ditandai dengan rasa adil, bersatu, berdaulat san makmur.

“Peringatan Sumpah Pemuda mengingatkan kita, unsur-unsur bangsa ini telah memilih menyatu dlm pesenyawaan Indonesia. Persenyawaan ini direkatkuatkan oleh hadirnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Anies. (lma)

BACA JUGA :  Pertama dalam Sejarah, Sistem Akuntabilitas Pemprov DKI Raih Predikat A

Komentar