TILIK.ID — Kegaduhan yang terjadi dalam kurun dua pekan ini sudah mulai mengancam stabilitas politik dalam negeri. Terakhir, demo di depan gedung parlemen seperti belum memberi solusu.
Namun di balik kegaduhan itu, sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dituding sebagaia biang keroknya.
Tudingan itu dilontarkan oleh pengamat politik sekaligus Ketua Dewan Direktur Great Institute,
Syahganda Nainggolan dikutip dari program Forum Keadilan TV melalui Youtube, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, Prabowo perlu melakukan perombakan kabinet sesegera mungkin jika tidak ingin pemerintahannya digoyang oleh keresahan publik yang dipicu oleh kebijakan yang tidak populis.
Syahganda secara spesifik menunjuk hidung Sri Mulyani sebagai biang keladi dari berbagai kegaduhan yang muncul belakangan ini.
la menilai, arah kebijakan fiskal yang digulirkan oleh Kementerian Keuangan tidak mencerminkan visi kerakyatan yang diusung Prabowo selama kampanye.
“Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai sumber masalah. Kebijakannya tidak sejalan dengan visi Prabowo dan menyebabkan keresahan di daerah,” ujar Syahganda pada kesempatan itu.
Syahganda menganalisis bahwa isu-isu sensitif seperti rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dan lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di sejumlah daerah
bukanlah sekadar kebijakan teknis.
la menduga, isu-isu ini sengaja diciptakan untuk memantik amarah rakyat dan menyudutkan pemerintahan baru Prabowo sejak awal.
Menurutnya, kebijakan yang memberatkan rakyat ini menjadi “senjata” yang efektif untuk menciptakan citra negatif dan mengalihkan fokus pemerintahan dari program-program unggulan seperti makan siang gratis.
Protes yang bermunculan di berbagai wilayah menjadi bukti bahwa strategi ini berhasil memicu gejolak sosial.
“Kebijakan-kebijakan ini menjadi alat yang efektif untuk memantik kemarahan publik dan mengalihkan fokus pemerintahan dari program-
program pro-rakyat,” tegasnya. |••
Komentar