TILIK.ID — Satu lagi program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Bombana, Ir H Burhanuddin M.Si dan Ahmad Yani D.Pd, M.Si, dirilis. Yaitu program “Satu Desa 1 Hafidz” yang diteken Bupati di satu pihak dan pimpinan Ponpes Ibnu Mas’ud Bimbana, Senin (26/5/2025).
Dengan program ini, Bupati Bombana Ir H Burhanuddin, M.Si ingin agar Bombana menjadi Kota Santri di Sulawesi Tenggara (Sultra). Program ini akan melahirkan satu penghafal Al-Quran setiap Desa. Tahap awal program ini, Pemkab bekerja sama dengan Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud Bombana.
Kerja sama yang dibangun ini merupakan upaya mewujudkan masyarakat Qurani dan membentuk generasi penghafal Al-Qur’an yang tersebar di seluruh desa di Bombana.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Bombana dan Ponpes Ibnu Mas’ud digelar pada 26 Mei 2025, bertempat di Pendopo Rujab Bupati Bombana.
Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin M.Si mengatakan target dari program ini adalah melahirkan satu hafidz 30 juz di setiap desa dalam waktu tiga tahun kedepan.
Untuk tahap awal, pendataan dan survei telah dilakukan, dan pendaftaran calon tahfidz akan dibuka pada awal penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025 ini.
Bupati berharap program ini mampu mengubah pola pikir masyarakat terhadap pendidikan pesantren. Menurut Burhanuddin pondok pesantren (Ponpes) modern perlu disiapkan di Bombana agar anak-anak tidak harus merantau ke luar daerah untuk menimba ilmu agama. Dari sini, diharapkan Bombana akan menjadi kota santri.
“Selama ini banyak santri dari Bombana yang mondok di Kendari atau luar daerah. Ke depan kita ingin menghadirkan pesantren berkualitas di daerah sendiri, dengan fasilitas yang memadai dan lingkungan yang mendukung,” kata Burhanudin.
Ia juga mengingatkan pentingnya dukungan berkelanjutan bagi para penghafal Al-Qur’an. Menurutnya, perhatian dari pemerintah dan masyarakat harus terus diberikan, tidak hanya saat proses belajar, tapi juga ketika para hafidz telah kembali ke desa masing-masing.
“Ketika anak-anak ini telah menyelesaikan hafalannya, jangan biarkan mereka kesulitan bahkan untuk makan sekalipun tidak bisa. Ini tanggung jawab kita semua. Mereka adalah aset umat, pembawa cahaya Al-Qur’an untuk masyarakat,” ungkap Burhanuddin
Ia menegaskan komitmen Pemerintah Bombana dalam memperkuat peran pesantren dalam membentuk karakter generasi muda tidak akan berhenti.
“Kami ingin menjadikan Bombana sebagai Kota Santri di Sultra. Hadirnya hafidz di setiap desa akan membawa pengaruh positif, menjadi panutan bagi masyarakat, dan memperkuat nilai-nilai religius di tengah kehidupan sosial kita,” ungkap Burhanuddin.
Dikatakan, peran pondok pesantren tidak hanya mencetak hafidz, tetapi juga membentuk manusia yang cerdas secara spiritual, emosional, dan intelektual. Karenanya mutlak menjadikan pesantren sebagai tempat pendidikan yang berkualitas dan layak bagi generasi penerus.
“Zaman dulu orang tua memasukkan anak ke pesantren dengan niat untuk menguatkan mental, meski dalam keterbatasan. Tapi sekarang, kita harus menyiapkan yang terbaik. Gedung yang layak, fasilitas yang baik, dan lingkungan yang mendukung agar pesantren bisa menjadi pilihan utama masyarakat,” jelasnya.
Burhanuddin juga mengajak semua pihak, dari pemerintah desa hingga tokoh masyarakat, untuk ambil bagian dalam mendukung program ini, baik secara pribadi maupun kelembagaan.
“Program ini tidak akan berhasil tanpa dukungan kita semua. Mari ulurkan tangan, bantu mereka yang belajar agama. Ini bagian dari amal jariyah kita. Mereka adalah generasi penerus yang akan membimbing masyarakat dengan ilmu dan akhlak Qurani,” tuturnya.
Burhanuddin berharap agar langkah awal ini menjadi pintu gerbang lahirnya lebih banyak kerja sama serupa dengan pesantren-pesantren lainnya di Bombana.
”Ke depan, kita berharap tidak hanya satu, tapi banyak lembaga yang menjadi pusat penghafal Al-Qur’an di Bombana ini.” tandasnya.
Pimpinan Ponpes Ibnu Mas’ud, Surahmat, S.Pd.I, pada kesempatan itu menyampaikan rasa syukurnya atas sinergi antara lembaganya dan Pemkab Bombana. Ia menyebut kerja sama ini sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pendidikan agama.
“Kami tahu bahwa kami tidak sendiri. Ada banyak anak-anak kita di Bombana yang punya semangat belajar agama dan menghafal Al-Qur’an. Program ini adalah bukti bahwa pemerintah hadir bersama kami, mendukung niat baik ini,” ujarnya.
Ia mengapresiasi komitmen dan perhatian Pemkab Bombana terhadap Pondok Pesantren dan mempercayakan salah satu program mulia ini.
“Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan segala niatan baik ini, agar terlaksana dengan baik,” tandasnya.
Hadir dalam pembukaan Program Satu Desa 1 Hafidz itu Wakil Bupati Bombana Ahmad Yani, S.Pd, M.Si, Pj Sekretaris Daerah dr Sunandar Rahim, pemimpin Ponpes Ibnu Ma’ud, Kepala Kantor Agama Bombana, Adnan Saufi, dan sejumlah pimpinan OPD. |sal