Indonesia Gabung BRICS, Ini Daftar Negara Anggota dan Negara Mitra

TILIK.ID — Indonesia resmi bergabung dengan BRICS pada 6 Januari 2025 dan tergabung bersama sembilan negara anggota lainnya beserta delapan negara mitra.

Anggota BRICS awalnya adalah Brasil, Rusia, India, dan China. Keempat negara ini adalah negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi pesat.

Jadi BRICS mulanya beranggotakan empat negara yaitu Brazil, Russia, India, dan China sesuai namanya yang berasal dari singkatan nama negara-negara tersebut pada tahun 2006.

Penggunaan nama BRICS baru digunakan saat Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010 melalui undangan.

Pada KTT BRICS 2023, organisasi ini memutuskan untuk memperluas keanggotaan mereka. Empat negara Timur Tengah dan Afrika akhirnya bergabung pada 2024.

Berikut 10 negara anggota BRICS:

1. Brasil
2. Rusia
3. India
4. China
5. Afrika Selatan
6. Mesir
7. Etiopia
8. Iran
9. Uni Emirat Arab (UEA)
10. Indonesia

Berikut 8 negara mitra BRICS:

1. Belarus
2. Bolivia
3. Kazakhstan
4. Kuba
5. Malaysia
6. Thailand
7. Uganda
8. Uzbekistan

BACA JUGA :  MER-C Minta Inggris Urungkan Rencana Pemindahan Kedubes ke Yerusalem

Apa perbedaan antara negara anggota dengan negara mitra? Negara nggota adalah partisipan dalam pertemuan tingkat tinggi dan keikutsertaan dalam merumuskan keputusan penting terkiat ekonomi, tata kelola internasional, dan strategi politik yang hanya dapat dilakukan negara anggota.

Negara anggota juga dapat melakukan keuntungan dalam hal ekonomi dan perdagangan dalam hal investasi dan kolaborasi serta perjanjian perdagangan istimewa.

Bergabung sebagai anggota BRICS juga dapat meningkatkan citra suatu negara sekaligus memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam merumuskan kebijakan terkait isu-isu global, seperti reformasi keuangan, perubahan iklim, dan negosiasi politik.

Sementara negara mitra lebih bersifat kolaboratif tanpa memiliki otoritas penuh. Keterlibatan mitra lebih fleksibel dan tidak disertai tanggung jawab sebesar anggota tetap.

Negara mitra dapat menjalin kerja sama dengan anggota BRICS dalam isu tertentu, seperti perdagangan atau penelitian, tanpa terikat pada komitmen politik. |••

Komentar