TILIK.ID — Gempa bumi magnitudo 5.6 di Cianjur Jawa Barat pada 12 September 2022 menimbulkan korban berjatuhan dan kerusakan parah. Perhatian publik Indonesia pun tercurah ke sana untuk memberi bantuan materi dan tenaga. Salah satunya komunitas Turun Tangan Jakarta.
TurunTangan Jakarta sebagai salah satu lembaga humanis yang bergerak di bidang kebencanaan, melakukan assessment di posko pengungsian di beberapa kecamatan. Lembaga ini juga berinisiatif menyelenggarakan kegiatan respon pasca bencana di daerah-daerah yang kurang mendapatkan perhatian.
Salah satunya adalah Kampung Pasir Cau Kulon, Desa Sukaja Kecamatan Cugenang. Desa ini terdapat 56 KK yang terdiri dari 155 jiwa dengan kelompok rentan yang berjumlah 3 bayi, 9 balita, 50 anak-anbak, 2 ibu hamil dan 12 lansia.
“Desa ini menjadi perhatian TurunTangan Jakarta karena menjadi salah satu lokasi yang memiliki akses mobilisasi yang sempit dan dikelilingi oleh lahan sawah yang membentang luas sehingga alat berat dan mobil bantuan logistik belum mendatangi Kampung Pasir Cau Kulon,” kata Ketua Turun Tangan Chozin Amirullah, dalam rilisnya yang diterima Kamis (15/12/2022).
Masyarakat yang mayoritas menjadi petani juga mulai tercekik dengan semakin sedikitnya pasokan air bersih dari mata air, membuat mereka terpaksa menggunakan air empang di depan rumah untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup.
“Itu justru menimbulkan permasalahan kesehatan, misalnya penyakit kulit. Nutrisi yang didapatkan masyarakat juga tidak terpenuhi dengan baik karena pasokan makanan sehari-hari juga sulit mereka dapatkan,” kata Chozin.
Berbagai permasalahan lainnya seperti anak-anak yang kesulitan sekolah, pembuangan hajat yang kurang baik, beberapa hasil panen yang tercemar limbah rumah tangga hingga trauma bayangan gempa bumi yang terus menghantui terus menjadi momok ketakutan bagi mereka.
“Maka pada 10-11 Desember 2022, kami menyelenggarakan kegiatan psikososial untuk anak-anak dalam memberikan penyembuhan trauma, pelayanan kesehatan dan penyaluran obat-obatan dan pemenuhan sebagian kebutuhan hidup masyarakat yang sesuai dengan hasil assessment,” ujarnya.
TurunTangan Jakarta juga mengadakan dapur nutrisi untuk memberikan susu dan jus buah kepada seluruh penyintas baik dewasa maupun anak-anak. Lalu, sosialisasi tas siaga bencana juga diselenggarakan guna memberikan mitigasi kepada masyarakat sehingga mereka siap untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang, dan memudahkan mereka saat evakuasi menuju tempat aman jika terjadi gempa susulan.
“Di akhir kegiatan respon pasca bencana ditutup dengan kegiatan mengaji dan belajar bersama setelah menunaikan ibadah shalat maghrib,” ujarnya.
Berbagai permasalahan pasca bencana di daerah tersebut harus segera diselesaikan secara bersama-sama. Berbagai tangan tidak hanya pemerintah harus diulurkan untuk membantu hingga memberdayakan masyarakat.
Seluruh daerah haruslah mendapatkan uluran tangan sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. TurunTangan Jakarta, kamu dan kita harus bersama-sama membantu untuk memulihkan Cianjur kembali hingga terbentuk masyarakat yang tangguh dan resilien. (lkm)
Komentar